Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Jum'at, 27 Mei 2022 | 19:30 WIB
pembibitan ikan kerapu dan kakap di Desa Pengujan, Kabupaten Bintan. [Antara]

SuaraBatam.id - Politeknik Singapura telah mengirim para peneliti untuk meneliti pembibitan ikan kerapu dan kakap di Desa Pengujan, Kabupaten Bintan.

Hal tersebut diinformasikan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Riau, Tengku Said Arif Fadillah.

"Tim dari Politeknik Singapura besok akan meninjau lokasi pembibitan ikan kerapu dan ikan kakap di Desa Pengujan," kata Arif di Tanjungpinang, Jumat.

Mantan Sekda Kepri itu mengungkapkan pihak Politeknik Singapura tertarik dengan sistem pembibitan ikan kerapu dan ikan kakap yang dikelola UPT Balai Benih Ikan Desa Pengujan, Bintan. Biasanya, kerja sama dilanjutkan dengan perdagangan ikan.

Baca Juga: Warga Negara Sudan Aniaya Warga Bintan Gara-gara Ditegur Parkir Terlalu Lama

"Biasanya, Pemerintah Singapura memulai bisnis perikanan dengan mengirim para ahli untuk meneliti dari kampus. Rekomendasi dari Politeknik Singapura itu menentukan langkah bisnis selanjutnya," ujarnya.

Saat ini, Balai Benih Ikan Desa Pengujan melakukan pembibitan ikan sampai berukuran minimal 5 cm. Harga benih ikan itu mencapai Rp500 per ekor.

DKP Kepri juga menargetkan adanya retribusi dari pembibitan ikan sebesar Rp500 juta per tahun, yang selalu tercapai setiap tahunnya.

"Namun bukan hanya itu yang ingin dicapai, melainkan kerja sama dengan pihak lain yang mampu menyediakan infrastruktur dan modal. Kita punya sumber daya manusia, namun kekurangan modal usaha," ucapnya.

Pemerintah daerah menginginkan kerja sama yang akan dibangun dengan Singapura menguntungkan nelayan lokal dan pihak Singapura.

Baca Juga: Flu Singapura Ramai Dibahas di Linimassa, Biar Tak Salah Ini Penjelasan Dokter

Oleh karena itu, pemerintah daerah mendorong agar para nelayan tidak hanya sekadar menjadi pekerja, melainkan juga pemilik modal.

Load More