SuaraBatam.id - Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, perayaan Idul Fitri 1443 Hijiriah terasa lebih berharga bagi masyarakat Desa Pasir Panjang, Kelurahan Rempang Cate, Kecamatan Galang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri).
Pasalnya, kini masyarakat di Desa tersebut sudah dapat menikmati aliran listrik, yang baru dua bulan dipasang oleh bright PLN Batam.
Seperti yang diungkapkan oleh Wildan (52), salah satu warga Desa Pasir Panjang yang berprofesi sebagai guru di kawasan Hinterland.
"Tentu senang sekali di Lebaran Tahun ini, kami sudah dapat merasakan listrik masuk ke desa kami," terangnya saat ditemui di kediamannya, Rabu (4/5/2022).
Salah satu keseruan yang kini dapat dirasakan warga, adalah kebiasaan berkaraoke yang dilakukan oleh para tamu yang datang ke kediaman Wildan untuk bersilaturahmi.
"Kalau dahulu paling hanya ngobrol biasa saja, kalau sekarang kami Lebaran ke rumah tentangga, udah bisa berkaraoke atau hanya mendengar musik yang memang disenangi oleh masyarakat disini," terangnya.
Tidak hanya pada saat suasana Lebaran, nuansa berbeda juga terasa pada saat pelaksanaan Puasa.
"Malam hari kami tidak mengalami kegelapan lagi, dan tidak bergantung pada lampu petromak atau genset," jelasnya.
Diakuinya, untuk listrik atau penerangan disaat malam hari, selama ini warga menggunakan genset atau menggunakan solar panel.
Walau demikian, penggunaan dua alat ini dianggap tidak maksimal, karena warga masih belum puas dalam menggunakan listrik di malam hari.
"Dahulu sebelum listrik masuk, kami hanya dapat menikmati lampu dari jam 6 sore hingga pukul 4 dinihari. Tapi hanya untuk cas handphone dan lampu saja. Gak kuat untuk alat elektronik lain," terangnya.
Selain itu, dengan penggunaan genset warga juga mengalami kesulitan lain seperti kerap kehabisan bahan bakar solar.
Ditambah dengan harga unit genset yang mahal sehingga tidak memungkinkan untuk dimiliki oleh seluruh warga Desa Pasir Panjang.
"Disini solar dijual memang diwarung-warung. Tetapi gak cukup karena solar kelaut untuk pompong sama genset. Susah diungkapkanlah gimana. Solarnyapun disini terbatas," katanya.
Wildan menambahkan, saat ini ada 2 desa lagi di kawasan yang sama belum mendapat aliran listrik.
Berita Terkait
-
Berkunjung Saat Lebaran, Remaja Laki-Laki Ini Bawa Keranjang demi Angkut Kue
-
Reduksi Kepadatan Puncak Arus Balik Lebaran, Disdik Jawa Barat Putuskan Masuk Sekolah 12 Mei
-
Kebun Raya Bogor Diserbu Puluhan Ribu Wisatawan
-
6 Momen Toleransi saat Idul Fitri 2022: Bukti Keberagaman Indonesia
-
Bahagianya Presiden Jokowi Nikmati Lebaran Bersama Cucu di Istana Yogyakarta
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Angkat Kearifan Lokal, Menu MBG di Kepri Pakai Makanan Tradisional
-
Operasi Zebra 2025 di Kepri Optimalkan ETLE, Berikut Deretan Lokasinya
-
Update Harga Emas Antam Hari Ini, Turun Menjadi Rp2,322 Juta per Gram
-
Pencuri yang Beraksi di 50 Lokasi Dibekuk
-
Adu Kuat Dua Nama Menuju Kursi Ketua DPC NasDem Batam