
SuaraBatam.id - Modus penipuan di Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) mulai menghawatirkan. Pasalnya, kini modus penipuan yang terjadi menggunakan transaksi digital.
Salah satu kasus penipuan yang terjadi, kini pelaku mulai menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) palsu.
Hal ini terungkap dalam penangkapan terhadap Mike Sri Novita (38), warga Sei Panas yang diamankan oleh Unit Reskrim Polsek Batam Kota pada, Senin (18/4/2022) lalu.
Mike Sri Novita, diamankan setelah melakukan penipuan di toko brand Polo sebesar Rp 31.618.000 juta yang berada di One Mall Batam Center.
Modusnya, pelaku meminta agar pembayaran biaya belanja menggunakan aplikasi QRIS, saat bertransaksi pelaku berhasil menunjukkan pembayaran yang telah berhasil dilakukan.
Aksi tersebut berhasil dilancarkan, dikarenakan laporan transaksi juga diyakini oleh pemilik toko, namun saat melakukan pengecekan rekening, korban tidak menemukan adanya transaksi oleh pelaku.
"Sampai saat ini kami belum menerima adanya keluhan dari para pengguna QRIS di Kepri terutama di Batam. Walau kami dari Bank Indonesia juga memiliki bagian pengaduan konsumen," jelas Deputi Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepri, Mohammad Arief yang ditemui di Pelabuhan Punggur, Senin (25/4/2022).
Arief juga menegaskan, aksi penipuan dengan memalsukan kode barcode di aplikasi QRIS tidak mungkin dilakukan.
Hal ini dikarenakan proses verifikasi sebuah kode barcode yang dilakukan oleh para ahli di bidang IT.
"Masing-masing kode barcode memiliki keunikan, saya menyakini pemalsuan tidak mungkin bisa dilakukan. Karena proses verifikasi dan sudah diteliti oleh para ahli IT, sebelum diberikan ke pengguna atau merchant," tegasnya.
Selain itu, sebelum pembayaran dilakukan pengguna juga harus melalui suatu proses verifikasi pembayaran.
Hal yang sama juga akan dilalui oleh merchant yang menggunakan QRIS sebagai alat pembayaran yang sah.
"Di masing-masing baik pembeli atau penjual, juga akan diberikan pemberitahuan. Kalau proses ini tidak ada, tidak akan mungkin proses jual beli bisa dilakukan," terangnya.
Walau demikian, Arief juga menghimbau agar para pengguna QRIS dapat menggunakan aplikasi secara bijak.
"Barcode nasabah itu unik tidak sama, namun tetap gunakan dengan bijak dan tetap waspada," imbaunya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Joss! Pemprov Riau Tambah Modal Rp 120 Miliar untuk Bank Riau Kepri
-
Kabar Duka, Tokoh Masyakarat Kepri Ahars Sulaiman Meninggal Dunia
-
Dilaporkan Mantan Kepala Cabang Bank, Begini Tanggapan PT RFB
-
Transaksi Digital di Batam Meningkat, Pengguna QRIS Bertambah 137.272 Merchant
-
Bermodal Pembayaran QRIS Palsu, Seorang Ibu Rumah Tangga di Batam Tipu Brand Terkenal hingga Rp31 Juta
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
-
Kronologis Anak Kepsek di Bekasi Pukul Siswa SMP Gegara Kritik Dana PIP
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
Terkini
-
9 WNA Dideportasi Imigrasi Batam gegara Salahgunakan Izin Tinggal
-
5 Alasan Mengapa Mobil Rental adalah Pilihan Cerdas untuk Liburan Anda
-
Inilah 5 Kebiasaan yang Membuat Tagihan Listrik Bisa Bengkak!
-
Mantri Perempuan BRI Ini Refleksikan Semangat Kartini: Tanpa Lelah Berdayakan Pengusaha Mikro
-
Rayakan Hari Kartini, BRI Perkuat Komitmen pada Kesetaraan Gender, Berdayakan Kaum Perempuan