
SuaraBatam.id - Saat tiba waktunya berbuka, seharusnya perut diberi kesempatan untuk beradaptasi dengan makanan sebelum dipaksa untuk makan makanan yang berat.
Dilansir dari herstory, Ahli Gizi dari Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Wahyu Kurniawan SKM, MKM., mengingatkan, ketika berbuka puasa, janganlah menganut prinsip ‘balas dendam’, yakni makan sebanyak-banyaknya untuk menebus rasa lapar yang ditahan-tahan selama seharian.
“Saat buka puasa, ada poin penting yang harus diperhatikan, yakni dahulukan konsumsi cairan, dilanjutkan dengan sumber energi, seperti sop buah dll. Buah segar juga bisa, karena manfaatnya dobel ada seratnya. Makan makanan kecil juga dianjurkan supaya perut terisidan ambang kenyangnya itu lebih cepat tercapai. Kalau kosong banget, lantas diisi makan berat, itu ambang kenyangnya tinggi sekali,” tutur Wahyu, saat menjadi pembicara di acara ‘The Worthy Talk’ yang digelar oleh Startconn, di Hotel 101 Dharmawangsa, Jakarta, Rabu (20/4/2022).
Kemudian, lanjut Wahyu, meminum minuman dan makanan manis yang mengandung gula sederhana juga cocok untuk mengawali menu berbuka, untuk memulihkan tubuh dari kondisi hipoglikemia atau kekurangan gula darah selama tak makan seharian.
“Yang pasti, utamakan makanan yang memiliki kepadatan energi rendah, kalori sedikit tapi kenyang, karena mengandung banyak serat. Ketimbang yang kalorinya banyak tapi lama kenyangnya. Kalau buka puasa minum sirup, dia itu tinggi kalori. Jadi kalau kita minum, itu akan terus-terusan sehingga kalorinya menumpuk,” tuturnya.
Wahyu bilang, saat berbuka, langsung memakan makanan berat memang tak dilarang, tapi hendaknya diberi jeda. Sehabis berbuka, makan kecil dulu secukupnya lalu bisa dilanjutkan lagi setelah tarawih jika memang masih dibutuhkan.
Tentunya, akan lebih baik jika tak berlebihan karena puasa juga bisa menjadi momen untuk membatasi asupan kalori bagi yang ingin melangsingkan tubuh atau menurunkan berat badan.
“Intinya beri jeda. Kalau terbiasa langsung makan besar silakan, tapi jangan langsung, karena perut kita kosong, capek, sesuaikan dengan kebiasaan dan jangan berlebihan karena akan memicu begah dll. Untuk makan besar ini sebenarnya bisa disesuaikan. Bisa jam 8 s.d 10 malam,” imbuhnya.
Wahyu pun menuturkan, hal penting saat berbuka puasa itu juga harus diterapkan saat sahur.
Untuk sahur, sebaiknya kita memakan makanan yang tinggi serat dan karbohidrat kompleks. Caranya usahakan selalu mengonsumsi sayur dan buah saat sahur.
Baca Juga: Viral Gadis Ini Dibangunin Sahur Cowok se-RT, Netizen: Linda Kembang Desa
“Hal ini penting untuk memperlambat rasa lapar saat puasa di siang harinya,” imbuhnya.
Secara umum, lanjut Wahyu, ketika berbuka dan sahur, hendaknya tetap mengikuti anjuran makanan gizi seimbang seperti yang ada di ‘Isi Piringku’.
“Pada setiap porsinya, hendaknya makanan diisi dengan setengah sayur dan buah dan setengah lainnya berisi makanan pokok dan lauk,” ujarnya.
Wahyu mengatakan, untuk menghadirkan menu bergizi selama puasa Ramadan ini tak harus mahal karena banyak jenis sayur mayur yang bisa di dapatkan dengan mudah yang memiliki nilai gizi tinggi.
“Untuk sayurannya, daun kelor dapat menjadi inspirasi menu sahur atau berbuka karena yang memiliki kandungan gizi yang bermanfaat bagi tubuh, selain itu harganya pun murah. Sementara untuk buah, bisa pilih pepaya, ataupun buah yang kandungan airnya banyak, seperti semangka dan melon,” saran Wahyu.
Selanjutnya, kata Wahyu, yang tak kalah penting adalah memenuhi cairan dalam tubuh dengan mengatur pola minum air sekitar 8 gelas per hari, seperti pada hari biasa.
Berita Terkait
-
Jangan Lewatkan Keseruan JCO Run 2025, Lari Sehat sambil Dapat Promo Spesial BRI
-
Biar Gak Loyo Pagi-pagi, Coba Dulu Minuman Sehat Ini
-
Bukan Sekadar Obat, Ini 7 Makanan untuk Menjaga Kesehatan Prostat Menurut Sains
-
Transformasi Hidup Sehat dari Rumah Lewat Langkah Sederhana
-
32 Komunitas Bakal Ramaikan Kompetisi Olahraga Padel BRImo SIP Padel League 2025
Terpopuler
- 1 Detik Pascal Struijk Resmi Jadi WNI, Cetak Sejarah di Timnas Indonesia
- Pemain Arsenal Pilih Bela Timnas Indonesia Berkat Koneksi Ayahnya dengan Patrick Kluivert?
- Pelatih Belanda Dukung Timnas Indonesia ke Piala Dunia: Kluivert Boleh Ambil Semua Pemain Saya
- Setajam Moge R-Series, Aerox Minggir Dulu: Inikah Wujud Motor Bebek Yamaha MX King 155 Terbaru?
- Pemain Keturunan Rp17,38 Miliar Pilih Curacao: Naturalisasi Timnas Indonesia Sulit
Pilihan
-
Data Pribadi RI Diobral ke AS, Anak Buah Menko Airlangga: Data Komersil Saja!
-
Rafael Struick Mandul, Striker Lokal Bersinar Saat Dewa United Gilas Klub Malaysia
-
5 Rekomendasi HP Murah Chipset Snapdragon Kuat untuk Gaming, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED untuk Gaming, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Vietnam Ingin Jadi Tuan Rumah Piala Dunia, Tapi Warganya: Ekonomi Aja Sulit!
Terkini
-
Warga Batam Siap-siap! Listrik Padam 23-25 Juli 2025, Cek Wilayahmu
-
BRImo Catat Pertumbuhan Pengguna 21,2%, Capai 42,7 Juta Berkat Kemudahan Bertransaksi
-
Pinjol Ilegal Hantui Desa, BRI Siapkan Jurus Pamungkas Lewat Koperasi Merah Putih
-
Dividen Menggiurkan, Saham BBRI Jadi Primadona Setelah Program Kopdes Merah Putih Diluncurkan
-
BRI Ingatkan Nasabah Waspadai Phishing Demi Keamanan Transaksi Digital