Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Selasa, 12 April 2022 | 13:15 WIB
Anggota DPR RI diduga sedang menonton film porno saat mengikuti sidang Panja Vaksin. [Instagram]

SuaraBatam.id - Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul menanggapi anggota fraksi yang kedapatan melihat video porno saat rapat di DPR beberapa waktu lalu.

Melansir suara.com, Ia membenarkan kejadian tersebut dan berasalan anggota fraksi PDIP itu tak sengaja melihat video bokep itu melalui WhatsApp.

Kata dia, anggota itu tak menyangka yang dikirimi adalah video porno da waktu bersamaan, ada pihak yang memotret kejadian tersebut.

"Kita merasa bukan mau menyalahkan ini kan kawan kita ini menerima WA, yang kita klarifikasi dengan fraksi, menerima WA. WA dibuka refleks ternyata ada video itu. Video dibuka isinya itu difoto dari atas, cret," kata Bambang di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (12/3/2022).

Baca Juga: Kisruh Kepemilikan Lahan Bukit Veteran di Batam, Terlapor Serang Balik: BP Sudah Keluarkan Surat PL

Bambang justru menduga bahwa anggota di Fraksi PDIP itu sengaja dijebak agar terlihat seolah sedang menonton video porno.

"Kalau engkau sebagai orang politik kalau dikau sebagai orang politik ini bisa diduga itu adalah modus operandi," kata Bambang.

Karena itu ia mengingatkan kepada jajaran anggota Fraksi PDIP khususnya dan anggota DPR secara keseluruhan agar tidak sembarang membuka kiriman foto atau video di ponsel. Apalagi saat tengah rapat.

"Maka bagi kita tolong para anggota dewan musti hati-hati kalau menerima WA kemudian isinya video jangan tergesa-gesa dibuka. Karena kalau ini bagian daripada jebakan nanti difoto dari atas dan kemudian dikatakan orang nonton video. Hancur kan begitu nih," kata Bambang.

Bambang mengatakan dugaan adanya jebakan tersebut berdasarkan atas klarifikasi fraksi dengan anggota DPR terkait.

Baca Juga: Berita Batam Kemarin, dari Grand Mal yang Kebanjiran hingga Ade Armando yang Dikeroyok Massa

"Bener apa enggaknya yang diomongkan saya ini, ini bagian dari dua hal. Satu klarifikasi dari yang bersangkutan, yang kedua adalah abstraksi kami," kata Bambang.

Menurut Bambang untuk kelanjutan benar atau tidaknya dugaan tersebut nantinya bisa dibuktikan lewat Mahkamah Kehormatan Dewan atau MKD.

"Nah itu nanti apakah bisa seperti itu nanti bisa dibuktikan dalam MKD," ujar Bambang.

Load More