SuaraBatam.id - Sedikitnya 14 siswi SD diduga menjadi korban kekerasan seksual penjaga sekolah di Belitung. Peristiwa itu terjadi di salah satu sekolah di Kecamatam Kelapa Kampit, Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
Mengutip wartaekonomi, Deputi Perlindungan Khusus Anak Kementerian PPPA, Nahar mengecam keras dan meminta pelaku harus ditindak tegas sesuai dengan UU yang berlaku.
KemenPPPA berharap orang tua korban dan sekolah dapat mendukung untuk mengungkapkan kasus ini agar korban anak terlindungi dan mendapatkan pemulihan dari trauma psikis yang dialami akibat tindak pencabulan tersebut.
“KemenPPPA mengecam keras terjadinya kasus pencabulan terhadap siswi sekolah dasar di Belitung Timur. Kami menyesalkan di awal kejadian, beberapa orangtua siswi dan sekolah menganggap masalah selesai dan sudah memaafkan pelaku, sehingga menyulitkan proses penggalian informasi,” kata Deputi Perlindungan Khusus Anak, KemenPPPA, Nahar dalam keterangan persnya, Kamis (31/03/2022).
Baca Juga: Jam Kerja ASN Pemkab Belitung Dikurangi 1 Jam Selama Ramadhan
Kejadian terungkap setelah Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Belitung Timur yang melakukan sosialisasi di sekolah dasar tersebut mendapat laporan dari salah seorang korban, bahwa dirinya dan ke tiga belas teman lainnya mendapatkan kekerasan seksual dari seorang penjaga sekolah.
Nahar mengapresiasi keberanian korban anak yang telah berani bersuara sehingga kasus ini terungkap. Kementerian PPPA juga mengapresiasi LPA Belitung Timur yang sigap menindaklanjuti laporan salah satu korban, dan UPTD PPPA Kabupaten Belitung Timur yang dengan cepat dapat melakukan penjangkauan dan pendampingan pada korban, serta kepada Polres Belitung Timur yang cepat telah mengamankan pelaku.
KemenPPPA meminta agar Aparat Penegak Hukum dapat memberikan hukuman sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pelaku dapat dijerat dengan Pasal 82 UU No 17 Tahun 2016 dengan pidana penjara paling singkat lima tahun dan paling lama 15 tahun; dan apabila terbukti pelakunya penjaga sekolah yang merupakan tenaga kependidikan maka pidananya dapat ditambah sepertiga dari ancaman pidana sebelumnya; serta pelaku dapat dikenai pidana tambahan berupa pengumuman identitas pelaku.
KemenPPPA telah berkoodinasi dengan UPTD PPA Kabupaten Belitung Timur dan telah dilakukan penjangkauan kepada korban keluarga, dan selanjutnya melakukan pendampingan psikologis, pendampingan hukum serta memastikan proses reintegrasi berjalan sebagaimana mestinya. Proses reintegrasi memastikan anak dapat kembali ke masyarakat dengan baik untuk mengurangi dampak – dampak negatif bagi korban.
“Kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah masih terus terjadi. Sekolah yang seharusnya menjadi tempat belajar anak – anak menjadi tempat yang traumatis bagi anak. Hal ini dinodai oleh oknum penjaga sekolah yang tidak bertanggung jawab dan melakukan kekerasan seksual pada siswa di sekolahnya,” kata Nahar.
Baca Juga: Kampoeng Reklamasi, Bekas Tambang Timah yang Menjelma Menjadi Ekowisata
Pada UU Nomor 35 Tahun 2014 menyatakan Pasal 54 (1) bahwa Anak di dalam dan di lingkungan satuan pendidikan wajib mendapatkan perlindungan dari tindak kekerasan fisik, psikis, kejahatan seksual, dan kejahatan lainnya yang dilakukan oleh pendidik, tenaga kependidikan, sesama peserta didik, dan/atau pihak lain. Sedangkan pada ayat (2) diterangkan bahwa perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh pendidik, tenaga kependidikan, aparat pemerintah, dan/atau Masyarakat.
Berita Terkait
-
Pantai Pasir Padi, Persona Pantai Menghadap Laut Natuna di Pangkal Pinang
-
Bantah Bagikan Uang Demi Menangkan Cabup-Cawabup, Ketua Bawaslu Belitung Timur di MK: Saya Berani Disumpah
-
Kelakar Hakim MK Soal Janji Umrah Gratis Cabup-Cawabup Belitung Timur: Nggak Diterima Tuhan
-
Prihatin Kasus Eks TNI Tembak TNI di Belitung, Legislator PKS Desak Institusi Perketat Pengawasan Penggunaan Senjata
-
Kisah Pilu Siswi Kelas 6 SD, Nyaris Tiap Pekan Dicabuli saat Main ke Rumah Ayah Tiri
Terpopuler
- Dikawal Bodyguard ke Pengadilan, Hotman Paris Cibir Razman Arif Nasution Jelang Sidang: Salah Lawan!
- Mulai Ketar-ketir? Firdaus Oiwobo Mundur Jadi Pengacara Razman: Minta Maaf ke Hotman Paris
- Adab Bertamu Dalam Islam, Aaliyah Massaid Disentil Usai Keluhkan Menu Buka Puasa di Rumah Aurel
- LHKPN Bos Penyidikan yang Tahan Nikita Mirzani Curi Atensi
- Beredar Chat dr Oky Pratama Suruh Owner Skincare Bungkam Mulut Nikita Mirzani Pakai Duit
Pilihan
-
Patrick Kluivert dan Jordi Cruyff OTW Indonesia
-
Jadwal Imsak untuk Balikpapan, Samarinda dan Bontang 9 Maret 2025
-
Calvin Verdonk Dipastikan Absen, Pelatih Kebingungan
-
Mencari Cinta Sejati: Perjalanan Peserta Golek Garwo di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo
-
Bikin Bulu Kuduk Merinding, Erick Thohir Bagikan 'Berita Buruk' untuk Bahrain
Terkini
-
Hendak ke Kantor, Hakim Pengadilan Agama Batam Ditusuk Tak Jauh dari Rumahnya
-
BRI UMKM EXPO(RT) 2025: Tangkal Kawung Perkenalkan Gula Aren Inovatif untuk Pasar Lokal dan Global
-
Mengenal Songket PaSH: Transformasi Songket Palembang di BRI UMKM EXPO(RT) 2025 yang Go International
-
BRI Dukung Perkembangan UMKM Indonesia dan Meningkatkan Daya Saing
-
Beras SPHP Distop, Harga di Tanjungpinang Terancam Naik?