Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Selasa, 29 Maret 2022 | 10:15 WIB
Prajurit TNI AL Lettu Anumerta Marini Muhammad Iqbal. [Ist]

SuaraBatam.id - Anggota marinir Letnan Satu (Lettu) Muhammad Iqbal gugur diserang Organisasi Papua Merdeka (OPM) Papua, Sabtu (26/3/2022) sore.

Mendiang Muhammad Iqbal dikenal baik dan sholeh. Alung Faisal (21) sepupu satu kali menyatakan bahwa sosok almarhum Iqbal semasa hidup selalu berbuat baik kepada keluarga.

"Almarhum rajin shalat, baik sekali sama keluarga, penampilannya biasa-biasa saja, tidak sombong," katanya kepada Antara, Senin (28/3/2022).

Dia mengaku, dirinya bersama keluarga merasa sangat sedih atas meninggalnya Marinir M Iqbal yang gugur diserang OPM pimpinan Egianus Kogoya dengan menggunakan pelontar granat.

"Kami sangat kehilangan sekali, bahkan ibunya kemarin pas dengar kabar sepupu meninggal langsung pingsan, bapak almarhum tahan air mata," kata dia.

Senada dengan Kaka, ipar almarhum bernama Kaharuddin ditemui usai pemakaman rumah duka di Desa Anggotoa, Kecamatan Wawotobi, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara, mengatakan bahwa adik iparnya merupakan sosok yang sangat baik.

"Kalau di mata keluarga almarhum itu jujur sangat-sangat istimewa. Selain itu almarhum juga sebagai penopang keluarga, keluarga sangat sayang mencintai almarhum," katanya.

Dia mengaku, yang berkesan dari almarhum semasa hidupnya yakni sangat perhatian dengan keluarga bukan hanya kepada orang tua, tetapi saudara, kemanakan bahkan kepada sepupunya dinilai sangat baik dan perhatian.

Kaharuddin juga bercerita bahwa almarhum sering menelpon saat menjalankan tugas hanya untuk menanyakan kabar dan mengkonfirmasi apakah sudah makan atau belum.

"Meski sibuk apapun beliau sering sempatkan diri menelepon keluarga, hampir setiap hari. Pagi sebelum kejadian malam itu, kita sudah menelpon dengan almarhum," tutur dia.

Dia menjelaskan, almarhum merupakan anak keempat dari empat orang bersaudara pasangan dari ibu Hartini yang berprofesi sebagai guru dan Bapak Maris yang berprofesi sebagai petani bahkan serabutan.

Selain itu, dia bercerita pula bahwa almarhum memang bercita-cita menjadi seorang prajurit TNI sejak kecil.

"Memang cita-cita almarhum itu sejak kecil ingin menjadi tentara, itu masih zaman SD, TK bahkan sampai SMP itu kalau lewat penjual kokek-kokek (penjual mainan anak-anak) itu berapa yang lewat, itu yang singgah dan selalunya hanya beli mainan tentara-tentara itu," katanya.

Jenazah almarhum Letnan Satu (Lettu) Anumerta Marinir Muhammad Iqbal yang gugur akibat serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua, Sabtu (26/3) sore lalu dimakamkan dipemakaman umum keluarga sekitar 30 meter di belakang rumah duka.

Pemakaman dilakukan secara militer yang dipimpin langsung Komandan Lantamal (Danlantamal) VI Makassar Laksamana Pertama TNI Benny Sukandar.

Kedua orang almarhum ibu Hartini dan Bapak Maris turut menyaksikan pemakaman anak keempat mereka yang lahir pada 26 November 1994.

Tak hanya itu, calon almarhum yang bernama Jasinta Firda Pertiwi juga menyaksikan pemakan orang dicintainya. Keluarga dan kerabat juga memadati lokasi pemakaman almarhum. (Antara)

Load More