
SuaraBatam.id - Ustaz Buhriady yang merupakan pengurus Pondok Pesantren Mis Raudhatul Qur'an di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau mengaku khilaf memukul salah satu santriwati, beberapa waktu lalu.
Santriwati berinisial IR (14), diakui Ustaz Buhriady, masih ada hubungan keluarga yang sudah diasuh sejak berusia 4 tahun di Pesantren Mis Raudhatul Qur'an.
"Santriwati tersebut masih ada hubungan keluarga. Dia (IR) memanggil saya, Abi," ujar Ustaz Buhriady saat di temui di Ponpes Mis Raudhatul Qur'an, di Jalan Raya Tanjung Uban Kilometer 12, Kota Tanjungpinang, Kamis (24/3/2022).
Permasalah bermula, jelas Buhriady, sebelumnya diketahui IR keluar dari pondok pesantren pada pukul 23.00 WIB. Kemudian Buhriady mencari keberadaan IR namun tidak ditemukan.
"Saya cari kemana-mana, tapi tidak ketemu. Kemudian saya tunggu di pondok, dan IR pulang sekitar pukul 02.00 WIB dini hari," kata Buhriady.
Merasa kaget, mendapatkan santriwati pulang hingga dini hari. Buhriady mengaku refleks tak sengaja, ketika malam itu memukul santriwatinya.
"Orang tua mana yang tidak kaget dan marah, ketika anak perempuannya pulang jam segitu. Iya saya mengaku salah dan khilaf, saya refleks, saya tidak sengaja, akhirnya terkena pukulan," ujarnya.
Kemudian esok harinya, IR sedang duduk-duduk di sekitaran pondok pesantren. Kata Buhriady, IR ditanya warga kenapa mukanya ada memar. Ia menjawab, dipukul oleh Abi (Ustaz Buhriady).
"Di situ warga itu bilang, lapor saja ke polisi. Tapi IR tidak mau karena ini kesalahannya," kata Buhriady.
Baca Juga: Warga Tanjungpinang Ancam Massa Pengungsi Afganistan Jika Kembali Lakukan Aksi Long March
Buhriady mengakui, memang saat itu ada peristiwa tarik menarik bersama warga.
Sehingga salah satu RT, lanjut Buhriady, membawa IR ke Polres Tanjungpinang untuk melaporkan dirinya.
"Malam itu saya tidak kabur, saya menjemput orang tua dan kakak IR di Pelabuhan Tanjung Uban, Bintan. Dan langsung saya bawa ke Polres Tanjungpinang," jelasnya.
Terkait kejadian tersebut, kata Buhriady, pihak polres menyerahkan sepenuhnya kepada orangtua IR, apakah mau membuat laporan atau tidak.
Di depan penyidik, orang tua IR tidak bersedia melapor, dengan alasan masih ada hubungan keluarga dan kejadian tersebut karena kesalahan anaknya.
"Kemudian anak itu saya serahkan sepenuhnya kepada orangtuanya dan saat ini sudah pulang dan bersama orang tuanya," pungkasnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Profil Kiai Supar: Ngaku Bisa Gandakan Diri, Tuduh Jelmaannya yang Hamili Santriwati
-
Sembunyi di Plafon, Pimpinan Ponpes Cabul di Serang Dibekuk Polisi Usai Warga Mengamuk
-
Pondok Pesantren di Serang Diamuk Massa, Diduga Karena Pimpinan Ponpes Cabuli Santriwati
-
Tragis! Pimpinan Ponpes Pemerkosa Santriwati di Bekasi Mati di Penjara, Sudin Sempat Ngeluh Sesak Napas
-
Aksi Cabul Berkedok Usir Siluman, 6 Santriwati di Sukabumi Jadi Korban Pengurus Ponpes
Terpopuler
- 3 HP Murah RAM 12 GB dan Memori 256 GB Terbaik Mei 2025
- Stefano Lilipaly Rela Dicoret Patrick Kluivert, Batal Bela Timnas Indonesia
- Dirumorkan Jadi WNI, Pemain Keturunan Indonesia Berbandrol Rp596 M Dibajak Belanda
- 6 Rekomendasi HP Memori 512 GB dengan Chipset Dewa, Terbaik Mei 2025
- Heboh Visa Haji Furoda Belum Terbit, Ivan Gunawan Percaya Diri Tetap Berangkat
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Infinix Rp 2 Jutaan dengan RAM Jumbo, Terbaik Mei 2025
-
3 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan dengan Jeroan Gahar, Terbaik Mei 2025
-
7 Rekomendasi Skincare Terbaik untuk Remaja, Harga sesuai Kantong Pelajar-Mahasiswa
-
7 Skincare Lokal Aman untuk Ibu Hamil, Ramah Kulit Tak Bahayakan Janin
-
5 Perbedaan Sunscreen Wardah UV Shield Airy Smooth dan Essential Gel, Pilih Mana?
Terkini
-
Bocah di Batam Dianiaya Ayah Tiri, Ditemukan Terlantar di Rumah Sakit
-
ASN Tewas Usai Kencan 'Panas' dengan Wanita Muda di Hotel Karimun
-
9 WNA Dideportasi Imigrasi Batam gegara Salahgunakan Izin Tinggal
-
5 Alasan Mengapa Mobil Rental adalah Pilihan Cerdas untuk Liburan Anda
-
Inilah 5 Kebiasaan yang Membuat Tagihan Listrik Bisa Bengkak!