SuaraBatam.id - Tuntutan pencari suaka pengungsi (refugees) asal Afghanistan masih belum didengar International Organization for Migration/IOM.
Akibatnya mereka kembali menggelar aksi unjuk rasa dengan sejumlah tuntutan di Kantor IOM dan UNHCR, di Jalan Peralatan, Kilometer 7, Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau, Rabu (23/3/2022).
Dalam aksi tersebut, sejumlah pengungsi Afghanistan membawa poster, spanduk dengan bertuliskan “Please help Afghan refugees in Indonesia!” dan “We die in Indonesia everyday and our families in Afghanistan. Please help us!” selain itu juga ada bertuliskan bahasa Indonesia “Tolong cegah pengungsi lain dari tindakan bunuh diri”. Para pengunjuk rasa meneriakkan yel-yel “We want justice”.
Juru bicara pengungsi Afghanistan, Yahya Zamili menyampaikan bahwa rata-rata pengungsi di sini sudah tinggal di Pulau Bintan sejak 8 sampai 11 tahun. Namun hingga saat ini belum ada kejelasan dari pihak IOM/UNHCR.
"Kami menuntut kejelasan nasib kami di Indonesia untuk bisa segera dipindahkan ke negara ketiga sebagai pengungsi," kata Yahya menggunakan pengeras suara.
Ia kembali mengatakan, bahwa saat ini negara Afghanistan telah dikuasai Taliban sehingga membuat warga Afghanistan di sana banyak yang lari dan mengungsi.
Saat ini Afghanistan tidak ada yang aman, sehingga mereka hanya minta keamanan sekarang.
"Kami memohon, bisa dengar suara kami. Sudah banyak dari kami yang bunuh diri. Sudah ada 16 orang yang bunuh diri karena depresi. Kami berharap negara ketiga bisa menerima pengungsi dari Indonesia," harapnya.
Selain itu, Yahya juga menyayangkan terjadinya keributan antara para pengungsi dan warga Tanjungpinang. Dalam aksi sebelumnya tidak ada halangan dari warga.
"Mungkin warga ini tidak mengerti maksud tujuan kami menggelar aksi ini. Kami sudah puluhan tahun di tampung tanpa ada kejelasan untuk dipindahkan ke negara ketiga. Saya meminta agar UNHCR tidak hanya janji dan negara ketiga bisa menerima kami," pungkasnya.
Di lokasi terlihat sejumlah aparat kepolisian berjaga-jaga. Kapolsek Tanjungpinang Timur, AKP Syafrudin mengakui sebelumnya smepat terjadi bentrokan antara warga dan para pengungsi Afganistan ini.
"Ada warga yang mengaku terjatuh dari motor karena disenggol pangungsi ini. Karena mereka menggunakan badan jalan hampir separuh. Kita sudah beri tahu mereka, jalan merupakan fasilitas umum," jelas AKP Syafrudin.
Kembali dikatakan Syafrudin, pihaknya telah mendapatkan laporan dari warga yang terganggu. Sehingga pihaknya telah memperingatkan kepada para pengungsi Afganistan untuk tidak menggunakan badan jalan yang banyak, namun hal itu sama sekali tidak dihiraukan.
"Mereka kekeh, sudah kita larang karena warga merasa terganggu. Jika ada laporan, akan kita tindak lanjuti," tutupnya.
Kontributor: Rico Barino
Berita Terkait
-
Penyakit Mulai Hantui Pengungsi Banjir Sumatra, Kemenkes Diminta Gerak Cepat
-
Temuan Ferry Irwandi di Langkat, Ribuan Pengungsi Banjir Tidur Berhimpitan di Atas Rel Kereta Api
-
Gibran Tenangkan Pengungsi Banjir Bandang Sumatera, Janjikan Percepatan Pemulihan di Agam
-
Momen Haru Bocah Pengungsi di Aceh Tanya Ini, Najwa Shihab Sampai Kaget
-
PBB Beberkan Data Mengerikan Serangan Israel, Tiap 8 Menit Jatuhkan Satu Bom di Gaza
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Angkat Kearifan Lokal, Menu MBG di Kepri Pakai Makanan Tradisional
-
Operasi Zebra 2025 di Kepri Optimalkan ETLE, Berikut Deretan Lokasinya
-
Update Harga Emas Antam Hari Ini, Turun Menjadi Rp2,322 Juta per Gram
-
Pencuri yang Beraksi di 50 Lokasi Dibekuk
-
Adu Kuat Dua Nama Menuju Kursi Ketua DPC NasDem Batam