Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Rabu, 23 Maret 2022 | 13:39 WIB
Terjadi aksi dorong-dorongan antara warga dan para imigran asal Afganistan di Kantor organisasi internasional untuk migrasi (International Organization for Migration/IOM) dan UNHCR di Jalan Peralatan, Kilometer 7, Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau, Rabu (23/3/2022). (suara.com/rico barino)

SuaraBatam.id - Ratusan imigran pencari suaka atau para pengungsi (refugees) Afghanistan kembali merunjuk rasa di Jalan Peralatan, Kilometer 7, Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau, Rabu (23/3/2022).

Mereka melayangkan sejumlah tuntutan di Kantor organisasi internasional untuk migrasi (International Organization for Migration/IOM) dan Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) itu.

Aksi unjuk rasa itu dimulai dari long march dari Hotel Badhra Resort, Toapaya Asri, Kabupaten Bintan. Dalam perjalannya, sejumlah warga menilai arogan saat ratusan imigran tersebut berjalan dengan hampir menutup setengah jalan raya.

Pantauan di lapangan, seorang pengendara motor terjatuh saat mencoba melewati long march pencari suaka.

Baca Juga: Dua Warga Tanjungpinang Babak Belur Dikeroyok 7 Pemuda, Pelaku Diduga Mabuk di Acara Pernikahan

Sontak warga yang melihat, membantu dan terjadilah aksi dorong-dorongan dengan warga di Jalan Ganet.

Aksi dorong-dorongan saat pengungsi Afganistan demo di Tanjungpinang (foto: suara.com/ricobarino)

"Aksi ini sudah berkali-kali dilakukan. Awalnya kita simpati, namun sekarang mereka meresahkan. Jalan jadi macet panjang, banyak warga yang jatuh dari motor, terganggu dengan aksi ini," ujar Heri.

Bukan hanya itu, kata Heri, ketika aksi dorong-dorongan tersebut ada warga yang mengaku kehilangan handphone. "Bukan hilang, diambil sama mereka," kata Heri.

Warga lainnya, Suwandi, mengaku di halangi saat melewati long march para imigran sehingga dirinya terjatuh. Dikatakannya, bukan ditolong malah motor Honda Vario merah BP 3705 BM miliknya di tendang hingga rusak bagian depan.

"Kalau seperti ini siapa yang mau tanggung jawab. Saya sengaja ikut sampai disini (Kantor UNHCR) untuk meminta tanggung jawab motor saya rusak," ujar Suwandi.

Baca Juga: Pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura Tanjungpinang Buka Rute ke Malaysia 1 April

Kontributor: Rico Barino

Load More