SuaraBatam.id - Seorang santriwati Pondok Pesantren Mis Raudhatul Qur'an di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau nekat kabur, diduga menjadi korban kekerasan oleh salah satu ustaz berinisial B.
Santriwati berinisial IR (14) diselamatkan warga sekitar di Jalan Raya Tanjung Uban Kilometer 12, Kota Tanjungpinang. Salah satu warga menelpon Ketua RT setempat mengabari kejadian tersebut.
Ketua RT 7, RW 5 Kelurahan Air Raja, Ali Imran membenarkan kejadian tersebut yang merupakan seorang santri di Pesantren Mis Raudhatul Qur'an yang mengaku dipukul oleh ustaznya dibagian pelipis mata sebelah kanan.
Korban berusia 14 tahun tersebut, kata Ali, mengadu ke salah seorang warganya, dan mengaku dipukul oleh ustaz berinisial B.
"Kemudian saya ditelpon warga, katanya ada anak pondok yang dipukul dan mengadu. Setelah saya datang, emang betul ada luka lebam bagian mukanya," jelas Ali.
Selain itu, kata Ali, orang tua korban sudah mengetahui peristiwa tersebut. Orang tua korban, meminta tolong bisa meminjamkan uang kepada anaknya Rp150 ribu untuk pulang ke Batam.
"Korban orang Batam, dia juga mau minjam Rp 150 ribu uang warga sekitar untuk ke Batam. Orang tuanya yang suruh pulang," ujarnya.
Bersama warga dan korban, lanjut Ali, melaporkan kejadian tersebut ke Satreskrim Polres Tanjungpinang, Senin (21/3/2022) malam.
Namun sebelum menuju Mapolres Tanjungpinang, upaya menyelamat korban diketahui ustaz B tersebut. Sehingga Ustaz B sempat menghalangi upaya warga membawa korban ke kantor Polisi.
Baca Juga: Tegas, UAS Sebut Ritual Pawang Hujan Perintah Jin
"Jadi sebelum ke kantor Polisi untuk melaporkan. Ada aksi tarik menarik. Disitu ustaz B beralasan, jangan membawa IR karena anak didiknya. Dan ustaz B tidak mau dilaporkan ke Polisi," kata Ali.
Diakui Ali, sebelumnya kejadian serupa juga pernah terjadi. Selama menjadi Ketua RT, sudah sebanyak 6 santri yang kabur dari Pondok Pesantren tersebut.
"Kejadian yang sama juga pernah terjadi. Bahkan kasusnya sudah ke dinas perlindungan anak Tanjungpinang. Ada juga santri yang ngadu, pernah rambutnya dipotong," pungkasnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Tanjungpinang, AKP Awal Sya'ban Harahap mengatakan pihaknya belum menerima laporan perkara dugaan penganiayaan tersebut.
"Belum ada," ujar AKP Awal saat dikonfirmasi, Selasa (22/3/2022).
Pantauan di Pondok Pesantren Mis Raudhatul Qur'an terlihat sepi, dengan pagar gedung terbuka. Setelah mencoba menemui pengurus pesantren tidak ada yang bersedia untuk diwawancarai.
Berita Terkait
-
Kronologi Kasus KDRT Ustaz Evie Effendi pada Anaknya hingga Jadi Tersangka
-
Tanpa Lepas Cadar, Wardatina Mawa Jadi Brand Ambassador Benings Clinic Milik Dr. Oky Pratama
-
Bahas Poligami, Ustaz Riza Muhammad: Menikah dengan Satu Istri Lebih Baik
-
Hoaks atau Fakta? Ustaz Derry Sulaiman Tutupi Hubungan Gelap Inara Rusli dan Insanul Fahmi
-
Remaja Perempuan Usia 15-24 Tahun Paling Rentan Jadi Korban Kekerasan Digital, Kenapa?
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Angkat Kearifan Lokal, Menu MBG di Kepri Pakai Makanan Tradisional
-
Operasi Zebra 2025 di Kepri Optimalkan ETLE, Berikut Deretan Lokasinya
-
Update Harga Emas Antam Hari Ini, Turun Menjadi Rp2,322 Juta per Gram
-
Pencuri yang Beraksi di 50 Lokasi Dibekuk
-
Adu Kuat Dua Nama Menuju Kursi Ketua DPC NasDem Batam