Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Jum'at, 11 Maret 2022 | 18:00 WIB
Petugas Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri melakukan penyitaan satu aset tersangka kasus aplikasi trading Binomo Indra Kesuma atau Indra Kenz di Perumahan Cemara Asri, Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (10/3/2022). ANTARA FOTO/Fransisco Carolio

SuaraBatam.id - Penyidik Bareskrim Polri menyita lagi satu rumah milik Indra Kenz yang berlokasi di Medan.

"Penyidik melakukan penyitaan satu unit rumah lagi di Medan Timur. Itu yang terbaru dari IK," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes Pol Gatot Repli Handoko, Jumat (11/3/2022) di kantornya.

Saat ini, penyidik Bareskrim Polri masih melacak sisa aset pribadi Indra Kenz untuk disita.

"Ini masih tracking lagi, ada beberapa barang mewah," kata Kombes Pol Gatot Repli Handoko.

Baca Juga: Bareskrim Polri Sita Aset Hasil Kejahatan Penipuan Binomo Indra Kenz Senilai Rp57,2 Miliar

Sebelumnya, penyidik Bareskrim Polri sudah menyita beberapa aset mewah milik Indra Kenz. Di antaranya dua mobil mewah merek Tesla dan Ferrari serta dua unit rumah di Deli Serdang.

Aset pribadi Indra Kenz disita usai ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Bareskrim Polri pada 24 Februari 2022.

Ia disangkakan Pasal 45 ayat (2) juncto 27 ayat (2) UU ITE, Pasal 45 ayat (1) juncto 28 ayat (1) UU ITE. Kemudian Pasal 3, Pasal 5 dan Pasal 10 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.

Terakhir, Indra Kenz juga dikenakan Pasal 378 juncto 55 KUHP atas dugaan penipuan.

"Ancaman hukuman terhadap yang bersangkutan 20 tahun penjara," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan.

Baca Juga: Penampakan Rumah Mewah Indra Kenz yang Disita Bareskrim Polri

Indra Kenz tersandung masalah hukum usai dilaporkan salah satu korban berinisial NM ke Bareskrim Polri pada 3 Februari 2022.

Crazy rich Medan dipolisikan atas dugaan tindak pidana judi online, penyebaran berita bohong lewat media elektronik, penipuan lewat perbuatan curang dan tindak pidana pencucian uang.

Load More