
SuaraBatam.id - Anggota Komisi II DPRD Batam, Udin P Sihaloho mempertanyakan sistem pengawasan, bagi para Wisman di area Travel Bubble.
Diketahui, Wisatawan Mancanegara (Wisman) asal Singapura, sudah datang ke Batam, Rabu (23/2/2022).
Menurutnya wajar mempertanyakan dikarenakan pernyataan Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Buralimar yang menyebut bahwa kewenangan dikembalikan ke masing-masing managemet Resort, yang menjadi lokasi karantina.
"Saya merasa pertanyaan ini wajar. Kenapa, karena saya merasa ada ketidakharmonisan komunikasi antara Satgas Kota dan Provinsi," paparnya saat ditemui di DPRD Batam, Kamis (24/2/2022).
Udin melihat ketidakharmonisan ini, akibat perbedaan sistem pengawasan antara dua kawasan koridor Travel Bubble Nongsa Sensation Batam, dengan koridor Travel Bubble Lagoi Bintan.
Satu poin penting ketidakharmonisan ini, adalah perbedaan sikap yang terjadi antara Gubernur Kepri, Ansar Ahmad dengan Wali Kota Batam, Muhammad Rudi.
"Kalau begini terus, nanti kebijakan Travel Bubble Kepri dicabut lagi. Tentu akan berpengaruh ke masyarakat lagi. Belum lagi kemungkinan penyebaran, dan perekonomian kita akan anjlok lagi," terangnya.
Pada koridor Travel Bubble Lagoi Bintan, diketahui bahwa area tersebut kini telah disterilkan, dengan keberadaan petugas Satgas yang dibantu TNI-Polri pada area masuk dan keluar kawasan.
Hal berbeda kemudian terjadi di koridor Travel Bubble Nongsa Sensation, di mana Tim Satgas berada di kawasan masing-masing Resort, dan pengawasan dilakukan dengan memberdayakan seluruh petugas keamanan area.
Baca Juga: Pernah Diusir, Enam Pengamen di Batam Keroyok Penghuni Ruko Nagoya Newtown
"Satu yang perlu diingat, dari dulu sebelum pandemi. Wisman Singapura atau dari Negara manapun. Tidak sah rasanya ke Batam, apabila belum ke daerah Nagoya. Yang kita minta saat ini, adalah kepastian. Apakah memang apa yang dilakukan Kota saat ini, benar-benar bisa menjamin Wisman tidak akan berjalan-jalan ke daerah di luar Travel Bubble selama mereka karantina," tegasnya.
Dengan adanya aturan karantina sementara bagi Wisman, sebelum diperbolehkan untuk mengunjungi daerah lain di Batam.
Udin melihat ketatnya pengawasan memang sangat diperlukan, dan menjadi poin penting.
"Bukan tidak memperbolehkan mereka ke daerah lain. Tapi kan memang ada aturan karantina sementara, makanya koridor Travel Bubble hadir," tegasnya.
Kontributor : Partahi Fernando W. Sirait
Berita Terkait
-
Barelang Bersolek Jadi Waterfront City: Wisata Bahari Ala Batam Siap Saingi Singapura?
-
Pemusnahan Sabu 2 Ton di Batam Keluarkan Asap Tebal, Netizen Heboh: Banyak yang Nggak Bisa Tidur Ini
-
Citra Kebun Wisata, Lokasi Piknik di Tengah Padatnya Kota Batam
-
Profil PT Maruwa, Perusahaan Tidak Bayar Pesangon PHK dan Pejabatnya Kabur ke Jepang
-
Kawasan Industri di Batam Dapat Sentuhan Langsung, Perlancar Arus Investasi
Terpopuler
- Erick Thohir Salaman dengan Penyerang Keturunan Brasil Rp782 Miliar Jelang Ronde 4
- Berakhir Anti-klimaks, Lika-Liku Isu Jay Idzes Dibeli Inter Milan, Fiorentina Hingga Udinese
- 5 Mobil Bekas 7 Seater Mulai Rp49 Jutaan: Kabin Lega, Muat Seluruh Anggota Keluarga
- Hari Ini Jokowi Ultah ke-64, Poster Ucapan Selamat Ini Bikin Publik Syok: Innalillahi
- Dirumorkan ke Klub Liga 1, Rafael Struick Justru Balik ke Den Haag
Pilihan
-
4 Mobil MPV Bekas Terbaik untuk Keluarga, Murah dengan Kenyamanan Ekstra
-
Daftar 4 HP Murah Spek Dewa: Terbaik buat Gaming, Lancar Multitasking
-
Fantastis! Uang Belanja Man City Rp6 Triliun Lebih Besar dari Pendapatan 5 Negara Ini
-
Rekomendasi 6 Mobil Bekas Murah Rp30 Jutaan: Nyaman dan Tangguh, Hadirkan Nuansa Klasik
-
5 Mobil Keluarga Bekas Tahun Muda: Jadi Incaran, Harga Tetap Tinggi Jika Dijual Kembali
Terkini
-
Labuna: Dari Lada Sachet hingga Ekspor Rempah Nusantara, Ini Jurus Suksesnya
-
Bocah di Batam Dianiaya Ayah Tiri, Ditemukan Terlantar di Rumah Sakit
-
ASN Tewas Usai Kencan 'Panas' dengan Wanita Muda di Hotel Karimun
-
9 WNA Dideportasi Imigrasi Batam gegara Salahgunakan Izin Tinggal
-
5 Alasan Mengapa Mobil Rental adalah Pilihan Cerdas untuk Liburan Anda