Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Minggu, 20 Februari 2022 | 21:09 WIB
Lokasi rumah tempat korban tewas gantung diri. [Dok Polisi]

SuaraBatam.id - Seorang anak panti asuhan Yayasan Miftahul Ulum, Batam Center meninggal dunia. Bocah laki-laki berinisial RM (10) tewas diduga karena gantung diri.

Namun, pihak yayasan membantah kalau korban meninggal karena gantung diri, melainkan karena sakit.

RM ditemukan di lantai 3 bangunan yang sedang dibangun. Pengurus dan anak-anak panti lainnya tinggal di lantai 1 dan 2.

Direktur Rumah Sakit Elisabeth Batam Center, dr Sahat Hamonangan Siahaan mengungkap hal berbeda terkait meninggalnya anak panti tersebut.

RM sempat dibawa ke rumah sakit Elisabeth Batam Center dengan kondisi kritis.

"Ya benar, sempat kita rawat di ruangan ICU saat itu," ujar Sahat dikutip dari Batamnews.co.id--jaringan Suara.com, Sabtu (19/2/2022).

Hanya saja belum mendapat perawatan intensif di ICU, nyawa RM tak tertolong.

"Yang bawa pasien bilang sudah lama tergantung lebih dari 10 menit," bebernya.

Pasien dikatakannya meninggal dunia diakibatkan rusaknya saluran pernapasan. Kemudian, pada bagian otak juga tidak menerima oksigen sehingga bagian jantungnya tidak berfungsi dengan normal.

Dengan ciri-ciri tersebut diduga kuat korban meninggal karena gantung diri. Hal yang menguatkan juga terlihat bekas jeratan tali pada leher korban.

"Ya terlihat jejak bekas terikat tali," katanya.

Usai dinyatakan meninggal, jenazah RM dipindahkan ke RS Bhayangkara Polda Kepri.

Catatan Redaksi: Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecenderungan bunuh diri, silakan hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.

Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan, 24 jam.

Load More