SuaraBatam.id - Aksi demonstrasi yang dilakukan pengungsi asal Afghanistan di depan Kantor DPRD Kota Batam pada Rabu (16/2/2022) siang berakhir bentrok. Sebelum bentrok terjadi, sempat terjadi ketegangan antara aparat kepolisian dengan Satpol PP.
Pembubaran paksa oleh anggota Satpol PP yang berada di lapangan dengan dibantu petugas intel dari kepolisian kemudian memicu kericuhan karena para pengungsi menolak untuk dibubarkan. Beberapa kali aksi dorong-dorongan terlihat.
Dikutip Batamnews.co.id-jaringan Suara.com, setelah kejadian tersebut, beberapa pengungsi juga sempat pingsan akibat kericuhan tersebut. Untuk diketahui, nasib pengungsi asal Afghanistan yang berada di Kota Batam, Kepulauan Riau masih belum jelas. Lantaran mereka bertahun-tahun hidup dalam ketidakpastian.
Sebelumnya, aksi serupa juga dilakukan pengungsi asal Afghanistan. Seorang pengungsi bernama Fareso mengungkapkan, sudah tujuh tahun berada di Batam.
Baca Juga: 10 Tahun Menunggu, Pengungsi Afghanistan di Makassar Dapat Pemukiman Kembali di Negara Australia
Ia berharap, United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) segera menyalurkan mereka ke negara tujuan. Selama bertahan hidup di Batam, pengungsi hanya mengandalkan uang saku dari International Organization for Migration (IOM) sebesar Rp 1.250.000 per bulan.
“Kami tidak boleh bekerja, jadi hanya bisa pakai uang dari IOM,” ujar Fareso saat berunjuk rasa di depan Kantor Wali Kota Batam kepada Batamnews.co.id pada minggu lalu.
Diungkapkannya dengan uang tersebut, terpaksa harus berhemat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bahkan, pengungsi terpaksa memasak sendiri dan membeli bahan bakunya di pasar.
“Memang tidak cukup, setiap hari kalau makan di luar, nasi pakai ayam saja, tidak bisa, jadi lebih hemat memang masak sendiri,” kata pria yang cukup fasih berbahasa Indonesia ini.
Sedangkan, untuk kebutuhan pakaian dan sepatu serta lainnya juga mengandalkan uang saku tersebut. Setiap bulannya, ia berusaha menyisihkan sedikit demi sedikit, agar bisa membeli pakaian.
“Saya juga ingin bekerja, tapi untuk bekerja harus punya dokumen,” katanya.
Sementara, pengungsi lainnya, Ali Syafii (24) mengaku sudah beberapa waktu terakhir mengonsumsi obat tidur karena alami depresi karena hidup dalam ketidakpastian.
Baca Juga: Amnesty International Kritik UNHCR dalam Penanganan Pengungsi Afghanistan
“Masa depan belum jelas, terpaksa minum obat tidur,” ujarnya.
Mereka hanya ingin segera bisa dipindahkan ke negara ketiga, agar dapat menata kembali kehidupan mereka yang sempat hilang karena hidup dalam ketidakpastian.
“Mungkin kelihatannya kami baik-baik saja, tapi sebenarnya otak kami sakit,” ucapnya.
Berita Terkait
-
Gaza Kecil di Kairo: Kisah Pengungsi Palestina Bangkit dari Puing Perang Lewat Kuliner
-
Aksi Tolak Transmigrasi di Nabire Diadang Aparat, Satu Demonstran Luka Kena Peluru Karet
-
Di Balik Jeruji Truk: Kisah Pilu Pengungsi Rohingya yang Ditolak di Aceh
-
Kosambi Tangerang Mencekam, Warga Bakar Truk Tanah dan Bentrok dengan Polisi, Ini Penyebabnya
-
Tersambar Petir, 13 Anak Tewas di Gereja Kamp Pengungsi Uganda
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Berapa Harga HP Infinix Smart 8 RAM 6?
-
Ibu di Batam Aniaya Anak Kandung Pakai Rantai Besi, Berawal dari Hal Sepele Ini
-
Progres Konstruksi Container Yard Batuampar, Green Port Pertama Segera Hadir di Batam
-
Berapa Harga Airpods Pro Asli Gen 2? Inilah Keunggulannya
-
16 Atlet Muaythai Batam Bertarung di Vitka Gym, Ajang Pemanasan Menuju Porkot 2024