Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Kamis, 27 Januari 2022 | 13:29 WIB
Salah satu warga Batam saat menjalani test Antigen (partahi/suara.com)

SuaraBatam.id - Kasus Covid-19 varian Omnicron di Batam bertambah menjadi 7 orang. Sebelumnya, 2 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI), dinyatakan positif terjangkit varian Omnicron, kini Tim Satgas Covid-19 Kota Batam merilis tambahan 5 warga.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi menegaskan kelima warga yang dimaksud, masih dalam kategori "Probable" atau "Kemungkinan".

"Benar saat ini total warga asli Batam ada lima orang. Tapi statusnya sebenarnya masih kemungkinan. 50 persen benar terjangkit, atau 50 persen tidak. Itu hasil dari pemeriksaan lab di Jakarta," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (27/1/2022).

Untuk kelima orang yang dimaksud, dua diantara merupakan karyawan perusahaan yang berada di kawasan Kabil, Nongsa, Batam, Kepulauan Riau.

Baca Juga: Waspada, 5 Warga Batam Terserang Omicron dengan Riwayat Perjalanan Keluar Daerah

Keduanya diketahui terjangkit dari salah satu rekan kerja, yang sebelumnya sudah di karantina di salah satu Rumah Sakit di Batam.

"Nah ini juga mengherankan, yang terjangkit awal ini malah tidak ada notifikasi probable. Makanya kita minta untuk periksa ulang lagi sampelnya," tegas Didi.

Untuk dua lainnya, diketahui merupakan hasil pemeriksaan mandiri yang dilakukan di dua Rumah Sakit berbeda.

Keduanya diketahui baru saja kembali dari perjalanan luar kota, dan melakukan pemeriksaan PCR mandiri, sebagau syarat utama kembali beraktivitas di perusahaannya.

"Dua sampel lain ini, hasil PCR mandiri. Karena perusahaan mereka minta hasil PCR, sebelum masuk kantor. Mereka ini baru kembali dari luar kota," paparnya.

Baca Juga: Stok Minyak Goreng Murah Menipis, Polisi Awasi Distribusi di Top 100 Batam

Satu lainnya, dijelaskannya merupakan warga Batam yang kebetulan melakukan pemeriksaan di kawasan Bintan.

Data satu orang tersebut, diakuinya sempat menjadi perdebatan, karena sebelumnya warga Batam tersebut tercatat sebagai pasien probable Omnicron dari Kabupaten Bintan.

"Iya itu sempat ada miss dari data Provinsi, kebetulan aja dia melakukan PCR ulang di Bintan setelah datang dari Batam. Tapi datanya malah masuk kesana bukan ke kita," terangnya.

Walau demikian, Didi menegaskan bahwa saat ini kondisi dugaan penyebaran varian Omnicron di Batam masih dalam kondisi aman.

Hal ini dikarenakan kelima warga yang dimaksud, sebelumnya sudah mendapat pengawasan, dan sore ini direncanakan tiba di RSKI Galang.

"Dua sebelumnya kan memang sudah dikarantina disana. Kelima lainnya ini, sore ini akan tiba di RSKI. Sebelumnya, kelima orang ini sudah dikarantina di Rumah Sakit dulu," paparnya.

Kontributor : Partahi Fernando W. Sirait

Load More