Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Kamis, 27 Januari 2022 | 06:00 WIB
Ilustrasi omicron, negara pusat penyebaran omicron (pixabay)

SuaraBatam.id - Tersiar rumor bahwa munculnya varian Omicron akan menjadi akhir dari pandemi. Menyakapi asumsi tersebut Dirjen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan asumsi tersebut sangat berbahaya.

Tedros sendiri tetap mendesak negara-negara untuk tetap fokus menangani pandemi Covid.

"Situasi sekarang ini justru menjadi kondisi yang ideal bagi virus, untuk terus bermutasi," imbuhnya.

"Berbahaya, jika kita mengasumsikan Omicron adalah varian terakhir, dan kita sudah berada di akhir permainan," kata Tedrus dalam WHO Executive Board Meeting, yang fokus pada penanganan pandemi Covid-19 seperti dikutip Reuters, Senin (24/1).

Baca Juga: Risiko Post-Covid Syndrome Masih Bisa Ancam Penyintas, Kenali Berbagai Gejalanya

Saat ini kasus Omicron telah mencapai 350 juta, dampaknya yang kurang mematikan dan meningkatnya prevalensi vaksin, memunculkan optimisme sebagian orang bahwa sesi pandemi terburuk mungkin telah berlalu.

Tedros, orang Afrika pertama yang menjadi bos WHO, kini menjadi calon tunggal Dirjen WHO untuk masa jabatan kedua, mendesak disiplin dan persatuan dalam memerangi virus corona.

"Pandemi Covid-19 sekarang memasuki tahun ketiga, dan kita berada pada titik kritis,” kata Tedros dalam konferensi pers sebelumnya.

"Kita harus bekerja sama untuk mengakhiri fase akut pandemi ini. Kita tidak bisa membiarkannya terus berlarut-larut, bergerak di antara kepanikan dan kelalaian," tegasnya.

Baca Juga: Ridwan Kamil Sebut Pemerintah Kolonial Belanda Tak Desain Jakarta untuk Jadi Ibu Kota Negara

Load More