Mangiring menuturkan, saat ini keseluruhan PMI akan dibawa ke Tanjung Pinang terlebih dahulu, sebelum dikembalikan ke daerah asalnya masing-masing.
"Mereka ini minim informasi saja, sebenarnya melalui jalur resmi juga tidak dikenakan biaya apapun. Asal seluruh dokumen telah dilengkapi," ujarnya melalui sambungan telepon.
Namun demikian, salah satu masalah lain adalah kondisi pandemi Covid-19, yang saat ini masih melanda.
Untuk itu, otoritas Pemerintah Negeri Malaysia, diakuinya belum membuka pintu masuk bagi PMI yang masuk dalam kategori resmi.
"Ini sebenarnya penyebab utama dalam dua tahun belakangan ini. Pintu resmi belum dibuka karena pandemi. Makanya banyak pekerja kita yang ambil pintu belakang masuk kesana," tegasnya.
Satu alasan lain yang membuat tenaga kerja Indonesia, tetap berminat untuk bekerja ke Malaysia, adalah tingginya upah yang berbeda dengan Indonesia.
Namun selain pandemi, alasan lain para pekerja menempuh pintu belakang, adalah aturan blokir yang diterapkan oleh Pemerintah Malaysia, bagi PMI ilegal yang sebelumnya sudah tertangkap saat bekerja di Malaysia.
"Godaan upah lebih besar inilah yang dimanfaatkan oleh agen-agen ilegal. Walau korban juga mengetahui, bahwa mereka juga sebelumnya sudah di blokir untuk masuk kesana," paparnya.
Berdasarkan beberapa hal diatas, Magiring menuturkan bahwa alasan tersebut yang membuat tenaga kerja Indonesia, sudah tidak mempercayai informasi dari Pemerintah.
Baca Juga: Diimingi Gaji Rp6 Juta, 22 PMI Ilegal yang Akan Berangkat di Karimun Dipulangkan
Namun kelemahan pemerintah ini jugalah, yang akhirnya berhasil membuat para agen ilegal, tetap diminati oleh calon PMI.
"Masyarakat kita kini tidak percaya lagi informasi dari pemerintah tapi lebih percaya informasi dari calo yang menjanjikan secara cepat, hari ini dijanjikan, besok berangkat. Dan diiming-imingi dibuatkan paspor, tapi kenyataannya tidak ada paspor nya," ungkapnya.
Kontributor : Partahi Fernando W. Sirait
Berita Terkait
-
Menperin Beberkan Industri Indonesia Masih Kuat, Ini Buktinya
-
Pegadaian Torehkan Sejarah, Menjadi Juara Dunia PMO Global Awards 2025
-
Pemerintah Bakal Kirim 500 Ribu TKI ke Luar Negeri Tahun Depan, Ini Syarat dan Sumber Rekrutmennya
-
TKI Jadi Incaran Para Penipu Online, Dana Rp 7,1 Triliun Hilang
-
Mengapa Myanmar dan Kamboja Bukan Negara Tujuan Kerja yang Aman? Ini Penjelasan Pemerintah
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Angkat Kearifan Lokal, Menu MBG di Kepri Pakai Makanan Tradisional
-
Operasi Zebra 2025 di Kepri Optimalkan ETLE, Berikut Deretan Lokasinya
-
Update Harga Emas Antam Hari Ini, Turun Menjadi Rp2,322 Juta per Gram
-
Pencuri yang Beraksi di 50 Lokasi Dibekuk
-
Adu Kuat Dua Nama Menuju Kursi Ketua DPC NasDem Batam