SuaraBatam.id - Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad usai memimpin rapat di Batam, Senin (10/1/22) meminta agar Dinas Kesehatan memperkuat data kekerdilan agar pemerintah tidak salah dalam mengambil kebijakan.
Berdasarkan data sementara dari tiga kecamatan yang telah menggelar "rembuk stunting", ia optimistis angka kekerdilan di Batam lebih kecil dari hasil survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik setempat.
"Kesimpulan sementara, data 'stunting' kita jauh lebih kecil. Sekarang 6,02, data itu lebih besar. Saya ingin lakukan verifikasi dan validasi terhadap data yang ada. Karena BPS ambilnya dari survei," kata dia dikutip dari antara, Senin 10 Januari 2022.
Pemerintah Kota Batam berupaya menekan angka kekerdilan pada anak dengan menggelar "rembuk stunting" bersama sejumlah pihak terkait guna mendengarkan kondisi, kendala, sekaligus mencarikan solusi per kecamatan.
"'Rembuk stunting' ini penting, karena amanat regulasi. Merupakan satu dari delapan rencana aksi pencegahan kekerdilan," kata Amsakar.
Ia menegaskan "rembuk stunting" harus dilaksanakan sebelum musyawarah rencana pembangunan, agar setiap persoalan dan rencana kegiatan penanganan dan pencegahan kekerdilan dimasukkan dalam anggaran pembangunan pada tahun berikutnya.
Hasil "rembuk stunting" akan dijadikan masukan bagi pihak puskesmas dan kecamatan untuk memberikan usulan pembangunan kepada organisasi perangkat daerah (OPD) teknis terkait.
"Rembuk stunting" dilakukan secara fokus per tiga kecamatan, guna mengetahui secara detail masalah di setiap lingkungan, berikut kemungkinan solusinya.
"Agar kawan-kawan di kecamatan, setelah dengar paparan kepala puskesmas bisa mengusulkan beberapa kegiatan di musrenbang. Pekan depan musrenbang sudah jalan," kata dia.
Baca Juga: Sasaran Vaksinasi Anak dan Remaja Tercapai, Batam PTM 100 Persen
Menurut dia, persoalan kekerdilan memiliki kompleksitas yang tinggi karena tidak hanya terkait dengan pemberian gizi melainkan juga mengenai daerah hunian, sanitasi, dan rumah tempat tinggal.
"Ini yang memengaruhi angka 'stunting' (kekerdilan), maka perlu kebijakan lintas OPD," kata dia.
Ia meminta keluarga yang rawan memiliki anak dengan kekerdilan dimasukkan dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
"Memasukkan mereka ke Jampersal (Jaminan Persalinan) atau ke dalam data Jamkesda (Jaminan Kesehatan Daerah)," kata dia.
Jampersal memberikan pembiayaan untuk mendekatkan akses dan mencegah terjadinya keterlambatan penanganan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, dan bayi baru lahir.
Dalam kesempatan itu, ia mengatakan puskesmas dan posyandu telah memiliki data relatif akurat mengenai jumlah keseluruhan balita dan mereka yang terindikasi mengalami kekerdilan. (antara)
Berita Terkait
-
Geger Video Bom di Bandara Batam, Kapolda Kepri: Hoaks! Pelaku Sedang Kami Kejar
-
Batavia Prosperindo Lewat RFI Kucurkan Rp200 Miliar Transformasi Mal di Batam
-
Makan Bergizi Gratis Jadi Andalan Tekan Stunting di Tamansari Bogor
-
Ahli Gizi: Pahlawan Super yang Cuma Ditelfon Kalau Badan Sudah Ngeluh Keras
-
Ekonomi Melonjak, BP Batam Siapkan Strategi Kurangi Pengangguran
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Wakil Kepala BGN Ingatkan Pihak Terkait MBG Bekerja Sama dengan Baik
-
BGN Minta Mitra dan Yayasan Peduli Terhadap Siswa-siswi Penerima Manfaat
-
Pejabat Utama dan Kapolres di Polda Kepri Dimutasi, Berikut Namanya
-
Anggota Polisi di Kepri Jalani Sidang Etik usai Diduga Aniaya Pacar
-
Menu MBG Dirancang Sesuai Angka Kecukupan Gizi Harian Siswa