SuaraBatam.id - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Kepri, Aris Fhariandi mengatakan harga LPG 3 kg subsidi tetap mengikuti Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp18.000 per tabung.
Ia meminta warga tidak perlu khawatir dengan kenaikan harga LPG karena kenaikan harga LPG hanya berlaku untuk LPG non subsidi.
"Kami sudah survei ke lapangan, dan harga LPG yang naik hanya non subsidi. Sementara, harga LPG subsidi tidak mengalami perubahan," kata Aris di Tanjungpinang, Rabu.
Dia menyampaikan kenaikan harga LPG yang dirasakan warga belakangan ini merupakan imbas dari meningkatnya harga Contract Price Aramco (CPA) yang menjadi acuan harga LPG.
Baca Juga: Harga LPG Non Subsidi Naik, Warga Batam Hingga Usaha Kuliner Mengeluh
Sehingga, katanya, PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Patra Niaga Sub Holding selaku badan niaga LPG resmi merasa perlu melakukan penyesuaian harga khusus untuk LPG non subsidi.
Kenaikan harga CPA LPG mengalami peningkatan tertinggi di bulan November yang mencapai 847 USD per metrik ton, harga tersebut meningkat 57 persen sejak bulan Januari tahun 2021.
Harga CPA LPG bulan November tersebut merupakan yang tertinggi sejak tahun 2014, harga CPA LPG tersebut juga tercatat 74 persen lebih tinggi dibandingkan tahun 2017 saat Pertamina terakhir kali melakukan penyesuaian harga.
"Penyesuaian harga tersebut dilakukan Pertamina dengan tetap memperhitungkan kondisi ekonomi masyarakat. Harga baru LPG non subsidi tersebut ditetapkan Pertamina berlaku sejak 25 Desember tahun 2021," terang Aries.
Lanjut Aries kenaikan harga gas LPG non subsidi berdasarkan surat edaran Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Kepri untuk harga bright gas 5,5 kg adalah sebesar Rp11.500 dan Bright Gas LPG 12 kilogram naik Rp28.000 untuk wilayah kerja Tanjung Uban.
Baca Juga: Harga Eceran LPG 3 Kg di Calon IKN Tembus Rp 35 Ribu, Penyalurannya Gimana?
Sementara untuk wilayah kerja Batam, harga jual Bright Gas LPG 5,5 kilogram juga naik Rp11.500, dan harga jual Bright Gas LPG 12 kilogram naik Rp21.400. "Harga tersebut sudah termasuk PPN," ungkapnya.
Lanjut dia kenaikan LPG non subsidi ini hanya akan dirasakan oleh segelintir masyarakat, sebab proporsi konsumsi nasional untuk gas LPG non subsidi hanya sebesar 7,5 persen, sedangkan LPG subsidi 3 kilogram proporsi konsumsi nasionalnya mencapai 92,5 persen. (antara)
Berita Terkait
-
Pemerinta Putar Otak Hadapi Tarif Trump Hingga Mau Tambah Kuota Impor Migas dari AS
-
Pertamina Energy Terminal Pastikan Jaga Pasokan BBM dan LPG di Ramadan-Idulfitri 2025
-
Wamen ESDM Pastikan Distribusi BBM dan LPG di Sumbar Aman
-
Wamen BUMN Kunjungi Pangkalan LPG di Bandung, Pastikan Stok Aman
-
Beli LPG Tak Perlu Keluar Rumah, Bisa Lewat HP
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Jadwal Imsakiyah Batam Hari Ini, Berikut Tips Berbuka Sehat Agar Puasa Lancar
-
Longsor Parah Lumpuhkan Akses ke Pelabuhan Utama Lingga, Warga Minta PU Segera Perbaiki Jalan
-
Meutya Hafid Sebut iPhone 16 Lolos Sertifikasi, AirTag Segera Diproduksi di Batam
-
200 Rumah di Lingga Dibekali Panel Surya untuk Perluas Akses Listrik, Kapan Direalisasi?
-
Waspadai Modus Penipuan Jelang Lebaran di Batam, Ini Tips Agar Tak Jadi Korban