Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Selasa, 28 Desember 2021 | 18:09 WIB
Beras Bulog (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

SuaraBatam.id - Total utang perum Bulog hingga Desember 2021 capai Rp13 Triliun. Hal itu diungkap oleh Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Budi Waseso.

Hutang Rp13 triliun tersebut merupakan akumulasi utang pengadaan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) oleh perusahaan itu.

"Hutang kita ini Rp13 triliun, Rp13 triliun itu dimana utang kita? Ya itu beras CBP," ujar Budi dikutip dari wartaekonomi, Selasa (28/12/2021)

Diketahui hingga akhir tahun 2021 Bulog telah menyerap beras petani sebanyak 1,2 juta ton. Beras itu sendiri mampu diserap oleh Perum Bulog dengan dukungan pinjaman dana dari perbankan.

Baca Juga: Harga Minyak Goreng Mahal, Bulog Berencana Ikut Operasi Pasar 2022

"Ya itu beras CBP yang 1 juta itu ton, kan berasnya dari utang. Di mana, sudah kita salurkan atas penugasan negara, baru dibayarkan (belum dibayarkan)," ujarnya.

Meskipun hutang yang dimiliki sudah cukup besar, Budi memastikan pihaknya tetap akan menjalankan penugasan dari pemerintah berupa penyerapan CBP pada 2022 meskipun harus dengan melakukan pinjaman kembali.

Katanya pemerintah seharusnya langsung melakukan pembayaran kepada Bulog, apabila pengadaan CBP yang berasal dari beras petani sudah dilakukan perusahaan.

Namun, kondisi menjadi terbalik, hingga pengadaan CBP dilakukan pemerintah belum juga melakukan pembayaran.

"Seyogyanya setelah kita mengadakan 1 juta (ton beras), itu diaudit oleh BPK, 1 juta dengan kualitasnya yang sesuai dengan standar yang dicantumkan dalam UU pemerintah. Begitu selesai, pemerintah langsung membayar jumlah 1 juta toh, harus dibayar. Jadi Bulog tidak ada utang, tidak ada bunga," ungkapnya.

Baca Juga: Buwas Blak-blakan Kondisi Utang Pemerintah ke Bulog, Jumlahnya Mencapai Rp4,5 Triliun

Load More