Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Rabu, 08 Desember 2021 | 17:16 WIB
Suasana pasar Mega Lagenda, Batam Center (partahi/suara.com)

SuaraBatam.id - Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad mengungkapkan Batam, Kepulauan Riau mendapatkan bantuan 11 ribu kiloliter minyak goreng dari Kementerian Perdagangan. Bantuan minyak goreng itu akan disalurkan melalui ritel modern.

Kata dia, upaya itu dilakukan untuk menekan harga komoditi minyak goreng, yang mengalami kenaikan harga sejak beberapa bulan belakangan.

"Kenaikan harga dikarenakan kenaikan harga CPO secara global, dan ada aturan pelarangan menjual minyak goreng curah. Bantuan ini semoga bisa menekan harga di pasar, terutama karena sistem penyalurannya melalui ritel modern," paparnya saat ditemui, Rabu (8/12/2021).

Pihaknya juga berkonsentrasi terhadap beberapa komoditas lain seperti cabai merah, yang saat ini mengalami kenaikan harga secara signifikan.

Baca Juga: Kaki Seorang Gadis di Riau Diterkam Buaya dan Diselamatkan DPKP

Sementara, harga jual cabai merah di pasaran Kota Batam mencapai angka Rp50 ribu per kilogram.

"Untuk komoditas ini kita memang masih mencari jalan keluarnya. Namun secara umum, komoditas lain dalam kategori aman menjelang akhir tahun," tegasnya.


Pantau Harga Sembako

Senada dengan hal tersebut, Kepala Disperindag Batam, Gustian Riau menuturkan bahwa saat ini komoditas utama dalam kategori aman.

"Daging, beras, telur, cabai rawit, cabai keriting, gula, bawang merah dan putih semuanya aman hingga akhir tahun nanti," terangnya.

Baca Juga: Ingin Perawatan, Seorang Gadis Batam Nyaris Diperkosa Pemilik Salon di Mentarau

Selain itu, pihaknya telah menjadwalkan operasi pasar guna memantau stok bahan pangan di pasaran.

Membahas mengenai komoditas minyak goreng yang diprediksi dapat memicu kenaikan harga komoditas lain, Gustian menuturkan bahwa saat ini kebijakan mengenai pelarangan menjual minyak goreng curah, telah ditunda hingga 2023 mendatang.

Tidak hanya itu, mengenai kuota bantuan yang akan diberikan oleh Pemerintah Pusat, pihaknya juga akan melakukan pantauan secara mingguan, guna menghindari oknum yang berkeinginan menahan stok minyak goreng.

"Mulai saat ini sekali seminggu, kita akan cek baik ke distributor dan ritel modern. Kita lihat apakah mereka menahan stok minyak goreng. Karena dengan bantuan itu, stok kita hingga akhir tahun sudah lebih dari cukup. Jangan sampai ada kenaikan harga komoditas lain karena minyak goreng," tegasnya.

Kontributor : Partahi Fernando W. Sirait

Load More