
SuaraBatam.id - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad mengatakan bahwa potensi perikanan di wilayah Kepri sebesar 1,1 juta ton per tahun, baru dimanfaatkan 3,3 persen saja.
Potensi itu juga menarik minat nelayan mulai dari Pantura Jawa hingga asing yang masuk secara ilegal.
Komoditas ekspor unggulan dari Kepri yang bisa dimanfaatkan seperti lobster, kepiting, ikan kerapu, ikan betutu, udang belalang, gonggong, kerang, rumput laut, udang vaname, dan ikan tenggiri.
Adapun nelayan asli Natuna, katanya, mayoritas masih menangkap dengan cara tradisional.
"Nelayan di sana sebenarnya tangguh karena mereka turun-temurun dari keluarga nelayan. Di Natuna dan Anambas, ada 12 ribu lebih nelayan," ujarnya saat bertemu Jubir Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Wahyu Muryadi di Natuna, Kepri.
Ansar terus mendorong peningkatan kapasitas dan daya saing para nelayan melalui pemberdayaaan dan pelatihan-pelatihan.
Nelayan-nelayan muda akan dikirim ke sekolah teknik pelayaran agar mampu menahkodai kapal-kapal besar.
"Tinggal sistemnya, bagi hasilnya, nanti bentuk badan usahanya bersama seperti koperasi. Saya yakin itu bisa terwujud," ucap Gubernur.
Tak cuma perkara sumber daya manusia, ia menyebutkan, Kepri juga perlu menyiapkan infrastruktur jika ingin industri perikanan maju.
Baca Juga: Tokoh Daerah Terus Gaungkan Natuna Jadi Provinsi, Jawaban Ansar Ahmad Ini
Dermaga sudah tersedia di pulau-pulau, tapi akses jalannya perlu diperbaiki agar kendaraan besar untuk kebutuhan industri bisa beroperasi.
"APBD kami Rp3,7 triliun, relatif kecil untuk mengurus provinsi kepulauan seperti Kepri," ujarnya.
Agar bisa menggenjot industri perikanan, lanjut Ansar, perlu dukungan dari pemerintah pusat dalam bentuk insentif fiskal dan nonfiskal, serta kemudahan perizinan.
"Dukungan APBN mesti banyak dikucurkan. Kalau itu terwujud, saya yakin percepatan pembangunan di semua sektor di wilayah kepulauan akan terwujud," kata dia.
Tanggapan Jubir KKP
Sementara itu, Wahyu Muryadi mengungkapkan pemerintah tengah menyiapkan program penangkapan terukur.
Berita Terkait
-
Program Serbuan Maritim Bikin Nelayan Tersenyum, DPR Siap Kawal
-
Israel Tangkap 5 Nelayan Gaza yang Mencari Makan di Laut
-
Ulasan Novel I Found You in Natuna: Cinta Selalu Punya Cara Menemukan Hati
-
Nelayan di Tanjung Jabung Ditembak Marinir Pakai Peluru Karet, Begini Kata TNI AL
-
Sampah Mikro di Laut Jawa Mengancam Nelayan dan Ekosistem Pesisir
Terpopuler
- 1 Detik Pascal Struijk Resmi Jadi WNI, Cetak Sejarah di Timnas Indonesia
- Pemain Arsenal Pilih Bela Timnas Indonesia Berkat Koneksi Ayahnya dengan Patrick Kluivert?
- Pelatih Belanda Dukung Timnas Indonesia ke Piala Dunia: Kluivert Boleh Ambil Semua Pemain Saya
- Setajam Moge R-Series, Aerox Minggir Dulu: Inikah Wujud Motor Bebek Yamaha MX King 155 Terbaru?
- Pemain Keturunan Rp17,38 Miliar Pilih Curacao: Naturalisasi Timnas Indonesia Sulit
Pilihan
-
Data Pribadi RI Diobral ke AS, Anak Buah Menko Airlangga: Data Komersil Saja!
-
Rafael Struick Mandul, Striker Lokal Bersinar Saat Dewa United Gilas Klub Malaysia
-
5 Rekomendasi HP Murah Chipset Snapdragon Kuat untuk Gaming, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED untuk Gaming, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Vietnam Ingin Jadi Tuan Rumah Piala Dunia, Tapi Warganya: Ekonomi Aja Sulit!
Terkini
-
Warga Batam Siap-siap! Listrik Padam 23-25 Juli 2025, Cek Wilayahmu
-
BRImo Catat Pertumbuhan Pengguna 21,2%, Capai 42,7 Juta Berkat Kemudahan Bertransaksi
-
Pinjol Ilegal Hantui Desa, BRI Siapkan Jurus Pamungkas Lewat Koperasi Merah Putih
-
Dividen Menggiurkan, Saham BBRI Jadi Primadona Setelah Program Kopdes Merah Putih Diluncurkan
-
BRI Ingatkan Nasabah Waspadai Phishing Demi Keamanan Transaksi Digital