Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Selasa, 23 November 2021 | 12:44 WIB
Petugas Kepolisian Bertugas Bebas berusaha mengamankan alat pendukung aksi yang dibawa pencari suaka (partahi/suara.com)

SuaraBatam.id - Para pencari suaka asal Afganistan di Batam, Kepulauan Riau berunjuk rasa di depan Kantor Imigrasi Khusus Kelas I Batam, Selasa (23/11/2021) pagi.

Aksi tersebut masih menuntut proses pemindahan mereka ke Negara tujuan ketiga yakni Australia, Canada, Amerika, New Zealand.

Aksi yang sebelumnya berlangsung damai, namun berubah ricuh saat para demontrasi mencoba melawan petugas kepolisian saat tiba di lokasi sekitar pukul 10.00 wib.

Dikarenakan tidak mengantongi izin, polisi dengan berpakaian bebas langsung berusaha membubarkan massa.

Baca Juga: Satpolairud Batam Gagalkan 8 Migran ke Malaysia, Sempat Kabur, Boat Tabrak Bakau

Mereka juga mengamankan spanduk dan selebaran yang dibawa oleh massa aksi.

"Tolong segera kembali ke penampungan. Kalian tidak memiliki izin untuk melakukan aksi. Kami akan sediakan kendaraan agar kalian dapat kembali sekarang," tegas salah petugas Kepolisian yang berada di lokasi kepada para pencari suaka.

Namun himbauan tersebut, juga terlihat tidak diindahkan oleh massa aksi.

Salah satu peserta aksi, Hussein Ameni menuturkan tujuan kedatangannya bersama para pencari suaka, masih dalam menyampaikan tuntutan pemindahaan mereka.

Para pencari suaka ini hanya minta agar Pemerintah Indonesia segera memfasilitasi pindah ke empat Negara yakni Australia, Canada, Amerika, New Zealand.

Baca Juga: Heboh Seorang Pengunjung di Pantai Galang Batam Digigit Cacing Laut, Kakinya jadi Begini

"Karena kami ingin memulai lagi kehidupan kami di negara tersebut. Sampai sekarang janji tersebut tidak dapat terealisasi," ungkapnya.

Ali Akbar, salah satu pencari suaka lainnya, mengaku sudah merasa sangat tertekan berada di Kota Batam yang ditunjuk UNHCR sebagai lokasi pengungsian.

Salah satu alasan lain oleh para pengungsi, dikarenakan aduan ke pihak Imigrasi yang juga tidak ditanggapi hingga saat ini.

"Kami komunikasi ke Imigrasi juga tidak direspon sama sekali hingga sekarang," terangnya di sela-sela aksi.

Perseteruan antara massa dan petugas Kepolisian sendiri akhirnya berangsur mereda, setelah diskusi panjang yang kembali dilakukan oleh kedua belah pihak.

Pantauan di lokasi, diskusi ini sendiri sempat berlangsung sekitar satu jam, hingga akhirnya massa aksi memilih untuk meninggalkan lokasi, dengan pengawalan dari petugas Kepolisian, dan Satpol PP Kota Batam.

Kontributor : Partahi Fernando W. Sirait

Load More