Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Rabu, 10 November 2021 | 10:02 WIB
ilustrasi pekerja[Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

SuaraBatam.id - Jumlah angkatan kerja di Kepulauan Riau meningkat. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepri Provinsi Kepri mencatat bahwa jumlah angkatan kerja pada Agustus 2021 mengalami kenaikan sebanyak 73.238 orang dibandingkan Agustus 2020 lalu.

Dikutip dari Kominfo Kepri, Kepala Badan Pusat Statistik BPS Provinsi Kepri Agus Sudibyo di Tanjungpinang, Selasa (9/11) mengatakan jumlah angkatan kerja pada Agustus 2021 sebanyak 1.207.014 orang.

Angka itu sejalan dengan kenaikan jumlah angkatan kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga naik sebesar 1,99 persen poin.

"Sedangkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Agustus 2021 sebesar 9,91 persen, turun 0,43 persen poin dibandingkan dengan Agustus 2020," ujar Agus.

Baca Juga: Vaksinasi Sudah 90 Persen, Kepri Kembali ke Level Satu

Agus mengatakan penduduk yang bekerja sebanyak 1.087.419 orang, meningkat sebanyak 70.819 orang dari Agustus 2020.

"Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase terbesar adalah Sektor Industri Pengolahan (2,25 persen poin) dan Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (0,36 persen poin)," jelas Agus.

Sementara itu, lanjut Agus sektor yang mengalami penurunan terbesar yaitu Sektor Jasa Lainnya (1,48 persen point) dan Transportasi dan Pergudangan (0,80 persen poin).

"Sebanyak 382.824 orang (35,20 persen) bekerja pada kegiatan informal turun 0,21 persen poin dibanding Agustus 2020," tegas Agus.

Persentase setengah penganggur naik sebesar 0,42 persen poin, sementara persentase pekerja paruh waktu naik sebesar 3,23 persen poin dibandingkan Agustus 2020.

Baca Juga: Nama Jefridin Tak Masuk Bursa, Ini Tiga Besar Calon Sekdaprov Kepri

Terdapat 209.506 orang (11,85 persen penduduk usia kerja) yang terdampak COVID-19.

Terdiri dari pengangguran karena COVID-19 (41.275 orang), Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena COVID-19 ( 5.889 orang), sementara tidak bekerja karena COVID-19 (11.698 orang), dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena COVID-19 (150.644 orang).

Load More