Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Senin, 08 November 2021 | 14:47 WIB
Calon Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa memberi salam disaksikan Ketua DPR Puan Maharani (kanan), Wakil Ketua DPR Lodewijk F. Paulus (kedua kanan), Rachmat Gobel (kedua kiri) saat sidang paripurna di kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (8/11/2021). [ANTARA FOTO/Galih Pradipta]

SuaraBatam.id - Jenderal Andika Perkasa telah disahkan sebagai calon Panglima TNI dalam Rapat Paripurna DPR setelah melalui uji kelayakan di Komisi I DPR, Senin (8/11/2021).

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengucapkan selamat kepada Andika Perkasa.

Bamsoet berharap Andika Perkasa dapat melaksanakan tugas sebagai Panglima TNI yang mengayomi tiga matra TNI secara bijak.

Bambang Soesatyo [instagram]

"Saya mengucapkan selamat kepada Jenderal Andika Perkasa, serta menyampaikan harapan agar dapat melaksanakan tugas sebagai panglima TNI yang mengayomi tiga angkatan secara bijak, dan mempunyai strategi dalam membina TNI sebagai alat ketahanan negara, sehingga TNI dapat menjadi kekuatan pertahanan negara, dan pancasila yang menjadikan aparat TNI unggul dan berkualitas," ujar Bamsoet di Jakarta, Senin siang.

Dia berharap Andika Perkasa dapat melanjutkan program kerja dari Panglima TNI sebelumnya dan berkomitmen menjalankan visi, misi, maupun target-target yang telah disampaikan dalam uji kelayakan.

Sehingga, kata Bamsoet, keseluruhan capaian tersebut dapat memperkuat dan mempertahankan keutuhan NKRI yang berlandaskan Pancasila dan UUD 45, serta melindungi segenap bangsa Indonesia dari ancaman ataupun gangguan, termasuk gangguan terhadap ideologi negara Pancasila.

Dia meminta Panglima TNI dapat meningkatkan sinergitas intelijen terutama di wilayah konflik, pemantapan tri matra terpadu dalam pola operasi TNI, melakukan penguatan integrasi penataan organisasi untuk mewujudkan TNI yang adaptif, serta reaktualisasi peran diplomasi militer dalam kerangka kebijakan politik luar negeri.

Bamsoet juga meminta Panglima TNI baru nantinya dapat menyelesaikan konflik keamanan yang terjadi di Papua dengan cara dan strategi menguatkan pendekatan humanis guna menyelesaikan konflik di Papua, sehingga tidak lagi mengancam keselamatan warga sipil di Papua. (Antara)

Load More