Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Jum'at, 29 Oktober 2021 | 10:47 WIB
ilustrasi sampah menumpuk (Antara/Pradita Kurniawan Syah).

SuaraBatam.id - Sampah nonorganik di pesisir Kota Tanjungpinang menumpuk. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau menyatakan sampah di sejumlah pesisir daerah itu diperkirakan mencapai 3,5 meter.

Dikutip dari Kepriprov, Kepala DLH Tanjungpinang Riono, di Tanjungpinang, Kamis (28/10) mengatakan salah satu titik dengan tumpukan sampah nonorganik yang menebal hingga 3,5 meter berada di bibir pantai Senggarang.

"Sudah pernah dites kedalaman sampah itu. Banyak sampah plastik dan nonorganik lainnya bercampur lumpur. Ini tentu mengganggu ekosistem di laut," ujarnya.

Riono mengatakan sampah itu juga berasal dari kawasan lainnya, yang dibawa gelombang laut. Solusi tang dapat dilakukan yakni penggalian sampah tersebut, kemudian dibuang ke tempat pembuangan akhir sampah di kawasan Ganet.

Baca Juga: Identitas Mayat Perempuan di Gedung Kosong Batam Ternyata Berasal dari Tanjung Balai

Menurutnya warga harus mendisiplinkan diri agar tidak membuang sampah sembarangan. Warga harus membiasakan diri membuang sampah di tong sampah, agar tidak terjadi pencemaran laut.

"Fungsi laut bukan sebagai tong sampah. Sampai sekarang masih banyak warga yang tinggal di pelantar yang membuang di laut," ucapnya.

Setiap subuh hingga pagi hari, kata dia petugas kebersihan menggunakan empat unit sampan menjaring sampah-sampah di pesisir Tanjungpinang. Namun pembersihan laut dari sampah tidak akan berhasil bila warga masih membuang sampah saat air laut pasang.

Petugas tidak dapat menjaring sampah yang terbawa gelombang dan arus yang cukup kuat saat air laut pasang.

"Pakai perasaan lah, jangan buang sampah sembarang. Cintai lingkungan kita. Jangan membuat laut kotor kalau tidak bisa membersihkan," singgungnya.

Baca Juga: Penganiayaan Karyawan Kafe Kopitiam Batam, Polisi Tangkap 10 Orang

Saat ini, kata dia tumpukan sampah pun terlihat jelas di sejumlah pelantar di kawasan kota lama di Tanjungpinang, yang mengakibatkan bau menyengat di sekitarnya.

"Sampah dari rumah tangga dan pasar harus dibuang di tong sampah yang tersedia," katanya.

Riono mengungkapkan dalam sehari sampah-sampah yang berhasil diangkut oleh petugas kebersihan mencapai sekitar 90 ton. Sampah tersebut terdiri dari organik dan nonorganik yang kemudian dibuang di tempat pembuangan akhir di Ganet.

"Kami mengupayakan pengelolaan sampah di Ganet agar tidak terjadi penumpukan," ucapnya.

Load More