SuaraBatam.id - Berdasarkan catatan Pemerintah Kota Batam, Kepulaan Riau, sebanyak 3.356 dari 55.720 anak usia di bawah lima tahun di daerah itu mengalami stunting atau kekerdilan.
"Alhamdulillah prevalensi stunting 6,02 persen. Sekarang data balita di Batam ada 55.720 anak, yang stunting 3.356 balita," kata Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad, Jumat (22/10/2021).
Pemkot Batam bertekad terus menurunkan prevalensi stunting di daerah setempat, demi mencapai target pemerintah pusat, angka stanting menjadi 14 persen pada 2021.
Sesuai Perpres Nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, Pemkot Batam menggandeng pihak terkait untuk mendukung program pemerintah.
Baca Juga: Banyak yang Terjebak, DPRD Kepri Minta Aparat Tindak Pinjol Ilegal
"Sejauh ini kami sudah bergerak membentuk kader pendamping keluarga, ada 544 tim, satu tim jumlahnya 3 orang, total 1.632 orang kader pendamping keluarga," ujarnya.
Tim pendamping keluarga, kata dia, bertugas mendampingi keluarga yang menghadapi persoalan stunting, juga calon pengantin, ibu hamil atau yang akan melahirkan.
Penanganan stunting pada anak, lanjutnya, dimulai sejak pasangan berencana menikah, sampai proses reproduksi, persalinan, hingga balita. Pada tahapan itu, nutrisi dan gizi calon ibu, hingga melahirkan harus terus dijaga.
Selain tim pendamping keluarga, Pemkot Batam juga mengerahkan 3.640 orang kader posyandu untuk bergerak bersama mencegah kekerdilan. Penanganan bisa dilakukan di 501 Posyandu dan 21 Puskesmas yang tersebar di penjuru kota kepulauan.
Pemkot Batam juga mengerahkan Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat dan Bapelitbang Daerah untuk bersama mencegah stunting.
Baca Juga: Pemprov Kepri Siapkan Rp3 Miliar untuk Pendakwah Daerah Terpencil
"Perpres 72 tahun 2021 mengamanahkan perguruan tinggi menjadi bagian dari tim. Oleh karena itu, kami memfasilitasi BKKBN, mengundang 10 perguruan tinggi untuk bekerja sama menangani persoalan stunting," tuturnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Nelayan Teluk Bakau Tolak Ekspor Pasir Laut Pemerintah, Begini Respons Wakil Bupati Bintan
-
Lomba Perahu Naga Kepri Potensial Hadirkan Cuan
-
Dana Total Rp 60 M Tersedia Bagi 2 Ribu Pelaku UMKM 2024 di Kepulauan Riau
-
Maksimalkan Perekonomian Natuna, Pemprov Kepri Siapkan Pendaratan Kendaraan di Dermaga
-
Sosok RAT, Anak Anggota DPRD Kepri Korban Penganiayaan Satria Mahathir
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Rusuh Lagi! Indonesia Siap-siap Sanksi FIFA, Piala Dunia 2026 Pupus?
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Lolly Kembali Main TikTok, Penampilannya Jadi Sorotan: Aura Kemiskinan Vadel Badjideh Terhempas
Pilihan
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
-
Sejarah dan Makna Tradisi Nyekar Makam Sebelum Puasa Ramadan
Terkini
-
BRI Dukung Perkembangan UMKM Indonesia dan Meningkatkan Daya Saing
-
Beras SPHP Distop, Harga di Tanjungpinang Terancam Naik?
-
Waspada Buaya Lepas! Wisata Pantai Batam Diimbau Tingkatkan Keamanan Saat Liburan
-
Inilah 5 Perbedaan Samsung Galaxy A55 5G dengan Samsung Galaxy A35 5G
-
Longsor di Batam, 13 Orang Dievakuasi, 4 Masih Dicari