Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Jum'at, 22 Oktober 2021 | 09:25 WIB
Pemkab Ambil Alih Kepemilikan, Kampus Pariwisata BTI di Kijang Ditutup
Pemkab Bintan melalui Badan Pengelolaan dan Keuangan Aset Daerah (BPKAD) mengambil alih tanah dan bangunan Bintan Tourism Institute (BTI) (foto: antara)

Dalam perjalanannya, lanjut dia, kampus BTI sudah meraih sejumlah penghargaan nasional seperti academy award hingga menang dalam ajang lomba kuliner nasional mewakil Provinsi Kepri.

"Kami telah mewisuda sekitar 600 orang. Angkatan terakhir wisuda atau kedelapan digelar September 2021, sebanyak 28 orang," katanya.

Lebih lanju, ia menyampaikan lulusan kampus BTI dibekali empat sertifikasi, yang belum tentu diperoleh di sekolah atau kampus pariwisata lainnya.

Empat sertifikasi dimaksud, antara lain sertifikasi layak kerja kampus BTI, sertifikasi layak kerja dunia usaha saat melihat kelayakan kerja mahasiswa ketika training, sertifikasi BNSP yang berinduk di Jakarta, dan sertifikasi penanganan pangan langsung dari negara Australia.

Baca Juga: Merasa Nyaman, Pesiunan di Bintan Tak Mau Kembalikan Kendaraan Dinas

Seseorang yang punya empat sertifikasi ini, kata dia, dapat melamar kerja di dalam hingga luar negeri. Tergantung minat atau kemauan lulusan itu sendiri, apakah ingin atau tidak bekerja ke luar negeri.

Lulusan BTI rata-rata sudah bekerja di berbagai kawasan pariwisata di Indonesia, terutama di Lagoi, Kabupaten Bintan.

"Beberapa di antaranya bekerja di luar negeri seperti Maldives, New Zealand, Bahrain hingga di kapal-kapal pesiar," katanya.

Ia menambahkan jika pihaknya sejak delapan bulan lalu sudah menyurati Pendiri Yayasan BTI Ansar Ahmad, Dewan Pendidikan hingga ke Bupati Bintan menyangkut nasib kampus BTI tersebut.

"Tapi sepertinya tak ada respon. Kami hanya bisa pasrah, tak mungkin mahasiswa belajar di lapangan bola kalau gedungnya sudah tak ada lagi," demikian Ruddy Firmansyah. (antara)

Baca Juga: Pabrik Kelapa Sedang Dibangun di Bintan, Siap-siap Buka Ratusan Lowongan Kerja

Load More