SuaraBatam.id - Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Buralimar, di Tanjungpinang, kemarin minta pemerintah pusat membuka pelabuhan internasional.
Pelabuhan yang dimaksud adalah pelabuhan internasional di Batam, Bintan dan Tanjungpinang. Alasannya perlu dibuka agar wisatawan mancanegara dapat berkunjung ke wilayah itu.
"Kondisi Batam dengan Bali berbeda. Kalau di Bali memang yang diandalkan itu bandara internasionalnya, tetapi kalau di Bandara Hang Nadim Batam, jarang digunakan, kecuali ada kelompok wisatawan mancanegara yang carter pesawat," katanya.
Di Batam dan Bintan, menurut dia pembukaan akses pelabuhan internasional dibutuhkan untuk menarik perhatian wisman.
Sebelum pandemi, kata dia wisman masuk melalui pelabuhan internasional, bukan dari bandara. Wisatawan asing asal Singapura paling banyak berkunjung ke Indonesia sepanjang tahun.
Bahkan wisatawan asal berbagai negara, yang sempat tinggal atau berlibur selama beberapa hari di Singapura, kemudian berkunjung ke Batam dan Bintan melalui pelabuhan internasional.
"Persoalannya sekarang, Singapura masih menutup akses masyarakatnya ke luar negeri. Begitu pula dengan wisatawan asal Malaysia banyak berkunjung ke Kepri sebelum pandemi. Hal itu disebabkan kedua negara bertetangga dengan Kepri," katanya.
Buralimar menjelaskan pembukaan akses wisman dari 19 negara, kemungkinan tidak terlalu berdampak pada kunjungan wisman ke Batam, kecuali pihak maskapai bekerja sama dengan travel wisata untuk menyediakan paket wisata.
Wisman dapat carter pesawat ke Bandara Hang Nadim Batam, dan menikmati sejumlah objek wisata di Bintan dan Batam.
Baca Juga: Pemprov Kepri Siapkan Rp3 Miliar untuk Pendakwah Daerah Terpencil
"Paket wisata yang menarik akan menarik perhatian wisman," ucapnya.
Pemerintah Indonesia membuka akses bagi warga dari 19 negara untuk berkunjung ke Batam, Bintan dan Bali. Ke-19 negara itu yakni Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Selandia Baru, Kuwait, Bahrain, Qatar, China, India, Jepang, Korea Selatan, Liechtenstein, Italia, Perancis, Portugal, Spanyol, Swedia, Polandia, Hungaria, dan Norwegia.
"Kami berharap Pemerintah Indonesia juga membuka akses untuk warga Korea Selatan ke Batam. Apalagi Korea Selatan menjalin kerja sama dengan Badan Pengusahaan Batam untuk membangun Terminal 2 Bandara Hang Nadim Batam," ujarnya. (antara)
Berita Terkait
-
Karir Ambyar! Brigadir YAAS Dipecat Polda Kepri Usai Aniaya Calon Istri yang Hamil
-
Kemenpar Dukung Pesta Diskon Nasional 2025: Potongan Harga 20-80 Persen!
-
Jelang Musda, Rizki Faisal Didukung Kader Hingga Ormas Pimpin Golkar Kepri
-
Heboh Tergeletak di Jalanan, PNS di Kepri Tewas Diduga Habis Berobat di RS
-
Muncul Fenomena Halo Matahari di Langit Batam, Warga Abadikan Momen Langka
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Kapal di Karimun Diamankan, Ternyata Bawa Narkoba dan Kayu Tanpa Dokumen
-
Wakil Kepala BGN Ingatkan Pihak Terkait MBG Bekerja Sama dengan Baik
-
BGN Minta Mitra dan Yayasan Peduli Terhadap Siswa-siswi Penerima Manfaat
-
Pejabat Utama dan Kapolres di Polda Kepri Dimutasi, Berikut Namanya
-
Anggota Polisi di Kepri Jalani Sidang Etik usai Diduga Aniaya Pacar