SuaraBatam.id - Meningkatnya permintaan penggunaan internet Indonesia yang berkembang pesat didorong oleh industri telekomunikasi di Indonesia yang lebih terbuka dan kompetitif menjadi daya tarik arus investasi asing yang berkesinambungan ke Indonesia.
Untuk itu, Nongsa Digital Park bekerja sama dengan Data Centre First, membangun proyek data centre baru (Nongsa One) 30 MW di Nongsa Digital Park, Batam, Kepulauan Riau, Indonesia.
Data Center First adalah operator data centre internasional pertama yang beroperasi di Batam.
Data centre baru, Nongsa One, didesain dan akan dibangun sesuai standar "Uptime Tier III", serta diperkirakan selesai pada akhir 2023.
Investasi Tahap 1 senilai US$40 juta di kompleks Nongsa One DC oleh Data Center First akan ikut memperkuat konektivitas dan "jembatan digital" antara Nongsa dan Singapura.
Baca Juga: Polisi Tangkap Otak Pencurian Honda Beat di Batam, Beraksi 17 Kali
Mike Wiluan, CEO, Nongsa Digital Park, menyatakan kehadiran Data Center 30 MW ini membuktikan komitmen NDP dalam menarik SDM terbaik dan sebagai mitra infrastruktur global sekaligus memperkuat peran sebagai 'Jembatan Digital' pada peta jalan digitalisasi Indonesia.
"Kami ingin berkolaborasi dengan Data Centre First untuk menarik minat lebih banyak investasi asing guna mendukung pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia," ujarnya.
Nongsa One menempati lahan seluas 2,5 Ha di Kawasan Ekonomi Khusus Nongsa atau dikenal sebagai Nongsa Digital Park.
Desain unik dari kompleks Data Centre 30 MW ini mengusung konsep “powerhouse” unggulan yang memungkinkan Nongsa One dapat meningkatkan skala kebutuhan listrik secara independen untuk 2 gedung di kompleks tersebut.
Desain unggulan terbaru ini akan menjadi fitur andalan dari seluruh kompleks yang akan dibangun Data Center First.
Baca Juga: Buka Travel Bubble, Bandara Hang Nadim Batam Belum Siapkan Alat TCM
Nongsa One telah memperoleh komitmen pasokan listrik dari dua gardu independen di jaringan distribusi listrik PLN. Dua gardu ini akan menghubungkan Nongsa One dengan dua jalur kelistrikan independen.
Sebagai pusat data yang tidak terikat oleh satu jaringan (network neutral), Data Center First hingga saat ini akan memiliki konektivitas yang aman dari tiga Penyedia Kabel Bawah Laut, dua Penyedia Layanan Jaringan Internasional, dan dua ISP Bisnis yang menghubungkan Singapura dan Jakarta melalui Nongsa Digital Park di Data Center First Nongsa One.
Ka Vin Wong, Chief Executive, Data Center First, menyatakan, Nongsa One menjadi penghubung baru dalam visi besar tentang masa depan digital Singapura dan Indonesia.
Hal ini terwujud berkat komunitas klien yang terus bertambah dan keperluan menyediakan layanan independen di sentra bisnis terbaru ini.
"Kami terus menerima minat dari Penyelenggara Jasa Telekomunikasi, Penyedia Infrastruktur Cloud, dan Penyedia Layanan E-Commerce. Saya juga gembira atas pengakuan yang diberikan pelaku pasar. Mereka telah menjadi bagian dari komunitas yang terus berkembang," ujarnya.
Dengan kehadiran Nongsa One di Nongsa Digital Park, perusahaan-perusahaan digital dapat memanfaatkan infrastruktur kelas dunia ini untuk melindungi aset-aset digital mereka yang telah beroperasi dari ancaman bencana alam.
Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto sangat mengapresiasi proyek data centre 30 MW yang akan dibangun Data Center First, dan menyambut baik pelaksanaan Tahap 1 proyek senilai US$40 juta.
"Diperkirakan, melalui satu proyek ini dapat ditarik arus investasi asing langsung senilai US$300 juta ke Nongsa Digital Park. Investasi ini dapat memberikan dampak yang sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi lokal dan mempercepat transformasi digital di Indonesia," kata Airlangga, Senin (18/10/2021).
Sementara, Menteri Perdagangan dan Perindustrian Singapura, Gan Kim Yong menyambut baik peluncuran proyek Nongsa One oleh Data Center First.
Menurutnya, Nongsa One akan memperkuat status Nongsa sebagai hub yang berkembang untuk teknologi dan jasa teknologi informasi juga data center.
Investasi oleh Data Center First memperlihatkan potensi model nearshoring bagi operator data centre yang berbasis di Singapura yang ingin meningkatkan kapasitas dan memanfaatkan pesatnya permintaan layanan data centre di Asia Tenggara.
"Singapura ingin melanjutkan kerja sama erat yang berkesinambungan dengan Indonesia guna mendukung pengembangan industri data centre di Nongsa," kata dia.
Berita Terkait
-
Riset OpenSignal: Kecepatan Internet Indonesia Tempati Posisi 5 di ASEAN, Kalah dari Malaysia
-
Internet Biznet Makin Cepat di Tahun 2025, Harga Tetap Sama
-
Biznet Siap Ikut Rencana Komdigi Sediakan Internet Murah Rp 100 Ribu 100 Mbps
-
Jumlah Pengguna Biznet Tembus 700 Ribu Pelanggan
-
Ajang Ini Dorong Pemanfaatan AI demi Masa Depan Digital Indonesia
Tag
Terpopuler
- Nyaris Adu Jotos di Acara TV, Beda Pendidikan Firdaus Oiwobo Vs Pitra Romadoni
- Indra Sjafri Gagal Total! PSSI: Dulu Pas Shin Tae-yong kan...
- Nikita Mirzani Tak Terima Terancam Hukuman 20 Tahun Penjara: Masa Lebih Parah dari Suami Sandra Dewi
- Kini Jadi Terdakwa Kasus Pencemaran Nama Baik Hotman Paris, Iqlima Kim Dapat Ancaman
- Minta Maaf Beri Ulasan Buruk Bika Ambon Ci Mehong, Tasyi Athasyia: Harusnya Aku Gak Masukkan ke Kulkas
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Rp 6 Jutaan Terbaru Februari 2025, Kamera Andalan!
-
Pandu Sjahrir Makin Santer jadi Bos Danantara, Muliaman D Hadad Disingkirkan?
-
Alat Berat Sudah Parkir, Smelter Nikel PT GNI yang Diresmikan Jokowi Terancam Tutup Pabrik
-
Sah! OJK Cabut Izin Usaha Jiwasraya, Tak Singgung Nasib Nasabah
-
Jokowi Sentil Megawati Usai Larang Kepala Daerah PDIP Ikut Retreat
Terkini
-
BRI UMKM EXPO(RT) 2025: Tangkal Kawung Perkenalkan Gula Aren Inovatif untuk Pasar Lokal dan Global
-
Mengenal Songket PaSH: Transformasi Songket Palembang di BRI UMKM EXPO(RT) 2025 yang Go International
-
BRI Dukung Perkembangan UMKM Indonesia dan Meningkatkan Daya Saing
-
Beras SPHP Distop, Harga di Tanjungpinang Terancam Naik?
-
Waspada Buaya Lepas! Wisata Pantai Batam Diimbau Tingkatkan Keamanan Saat Liburan