SuaraBatam.id - Kepulauan Riau sudah dapat dikunjungi wisman sejak dibukanya travel bubble.
Untuk travel bubble ini, Kepri akan menyasar para Wisman dari Singapura.
“Sasaran kita warga Singapura. Terus warga India, Korea dan ekspatriat yang kerja di Singapura,” tambah Buralimar. Sebagian dari mereka sudah rindu berlibur dan menjajal lapangan golf terbaik di Asia.
Namun saat ini para pelaku pariwisata masih menunggu aturan teknis dari pemerintah pusat.
Baca Juga: KONI Kepri Siapkan Hotel Karantina Saat Kepulangan Atlet
“Kita tunggu arahan pusat dalam 2-3 hari kedepan,” ujar Buralimar. Setelahnya baru dapat dihitung proyeksi jumlah Wisman yang masuk ke Bintan Resort melalui travel buble.
Untuk diketahui, sejak kasus pertama Covid-19 di Kepri tercatat di Tanjungpinang pada 17 Maret 2020.
Membuat dunia pariwisata Kepri benar-benar terpuruk. Pada tahun itu hanya ada 408.005 kunjungan Wisman, yang berhasil dibukukan diawal tahun.
Pada 2021 lebih menyedihkan lagi. Hanya ada 1.807 Wisman yang masuk ke Kepri.
Langkah presiden membuka pintu masuk bagi Wisman ke Kepri, tidak hanya membawa angin segar. Lebih dari itu, ada banyak kepala yang menggantungnya hidupnya di sana.
Baca Juga: Warga Kepri Makin Banyak Divaksin, Kasus aktif Covid-19 Hanya 132 Orang
Di kawasan Bintan Resort saja, ada 4500 orang yang menggantungkan nasibnya di sana. Mulai dari pekerja taman, hingga top manager. Mereka tersebar di 17 hotel dan resort yang berada di kawasan Bintan Resort.
Berbanding lurus dengan kunjungan Wisman ke Kepri, tahun 2019 juga menjadi masa keemasan bagi Bintan Resort.
Pada tahun itu diproyeksikan ada 1,1 kunjungan. Namun ternyata ada 1.272.508 wisatawan yang berkunjung ke Bintan Resort.
Manajemen Bintan Resort optimis, pada 2020 kunjungan akan meningkat. Diproyeksikan ada 1,5 kunjungan ke Bintan Resort. Namun pandemi Covid-19 benar-benar menghancurkan semua. Pada 2020 hanya ada lebih dari 200 ribu pengunjung. Pada 2021 lebih parah lagi. Hanya lebih dari 47 ribu saja.
Diharapkan, travel buble dapat menjadi titik balik kebangkitan pariwisata Kepri. Namun ada biaya lebih yang harus dikeluarkan Wisman yang akan masuk ke Lagoi. Pasalnya di negara asal, mereka harus melakukan PCR antigen dan dinyatakan negatif Covid-19.
Kemudian saat masuk ke Pelabuhan Bandar Bintan Telani (BBT), akan kembali dilakukan TCM (tes cepat molekular) dan juga diambil sampel PCR. Begitu juga saat akan meninggalkan Lagoi, akan kembali dites Covid-19.
Semua biaya tambahan itu, dibebankan kepada Wisman. Tapi belum dapat diketahui pasti, berapa biayanya. “Belum. Sekarang belum bisa dihitung. Kita tunggu pintu gerbangnya dibuka dulu,” sebut Buralimar, Kadis Pariwisata Kepri, Senin (11/10) malam.
Berita Terkait
-
Bukan Sekedar Pasar, Jelajahi Aneka Spot Hiburan Floating Market Lembang
-
Camping dengan Panorama Pegunungan Menawan di Mangli Sky View Magelang
-
Jelajahi Taman Sungai Bujang, Liburan Hemat dengan Banyak Fasilitas
-
Dari Menangkap Ikan hingga Mobil Remot, Atraksi Seru di Car Free Day Jambi
-
Upaya Berkelanjutan untuk Melestarikan Kekayaan Laut dan Menjadikan Lampung Sebagai Destinasi Wisata Dunia
Terpopuler
- Setelah Nathan Tjoe-A-On, Giliran Shayne Pattynama Menghilang
- Tiba di Indonesia, Mantan Striker Sampdoria Jadi Asisten Patrick Kluivert?
- Tak Pernah Flexing Kekayaan, Seperti Apa Rumah Nurhayati Subakat?
- Detik-Detik Skincare Maia Estianty Kena Review Pakai Hasil Uji Lab, Doktif: Nggak Approve Tapi...
- Meninggal Dunia, Indra Bekti Ungkap Kenangan Manis Bersama Ibu Sambung
Pilihan
-
Banjir Belum Surut, Buaya Berkeliaran, Warga Desa Santan Tengah Terjebak Tanpa Bantuan
-
Sritex: Hidup Segan Karena Utang, Going Concern pun Suram!
-
Tol Layang Balikpapan-IKN Segera Dibangun, Target Rampung 2027
-
Peluang Keberlanjutan Usaha, Ini Langkah Manajemen PT Sritex
-
Pemkot Samarinda Akui Penanganan Banjir Belum Tuntas, Apa Kendalanya?
Terkini
-
Waspada Buaya Lepas! Wisata Pantai Batam Diimbau Tingkatkan Keamanan Saat Liburan
-
Inilah 5 Perbedaan Samsung Galaxy A55 5G dengan Samsung Galaxy A35 5G
-
Longsor di Batam, 13 Orang Dievakuasi, 4 Masih Dicari
-
Konsultan Keamanan Siber: Tak Ada Serangan Siber Ransomware pada Sistem Perbankan BRI
-
Membongkar Hoax Ransomware yang Dikaitkan dengan BRI