SuaraBatam.id - Pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) tingkat SMA/SMK/sederajat se-Provinsi Kepulauan Riau serentak akan dimulai pada Senin, 4 Oktober 2021.
Sebelumnya, sudah ada sejumlah sekolah yang mulai melaksanakan PTM, hal itu dibenarkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri, M Dali.
"Memang untuk skala keseluruhan akan di mulai hari Senin nanti. Tapi, hari ini sudah ada sekolah-sekolah yang memulainya," kata Dali di Tanjungpinang, Jumat (1/10/2021), dikutip dari Batamnews.
Dali menambahkan, bahwa pembelajaran tatap muka di sekolah-sekolah akan dilaksanakan secara terbatas, dimana, kehadiran siswa dibatasi hanya 50 persen.
Sedangkan yang 50 persen lagi masih melalui daring, atau dengan sistem pergantian jam masuk siswa dengan menerapkan 20 persen yang masuk secara bergantian.
Baca Juga: Sambut PTM Terbatas, Balikpapan Makin Masif Gelar Vaksinasi Pelajar
"PTM tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, dengan menjaga jarak dan memakai masker. Hal tersebut sesuai arahan gubernur PTM," ujarnya.
Ditambahkannya, sebelum pelaksanaan PTM para guru yang mengajar tatap muka diwajibkan melakukan tes antigen di puskesmas masing-masing daerah secara gratis.
"Tes antigen untuk guru masih dilakukan hingga saat ini, dan perlu diketahui itu merupakan kebijakan ini diwajibkan," tegasnya.
Dali berharap, pelaksanaan PTM tingkat SMA/SMK/sederajat se-Kepri dapat berjalan lancar dan aman. Sehingga, tidak ada kasus-kasus Covid-19 yang berasal dari pelaksanaan belajar tatap muka di sekolah ini.
"Kita berharap PTM ini akan berjalan lancar dan aman, juga tidak akan menimbulkan kasua Covid-19 pembelajaran," harapnya.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Menurun, Pembelajaran Tatap Muka Perlahan Dapat Dibuka
Sebelumnya, Gubernur Kepri Ansar Ahmad optimis pembelajaran tatap muka (PTM) Terbatas di Kepri akan dimulai 1 Oktober 2021 akan berjalan lancar.
Bahkan, Pemprov Kepri sedang mengatur sedemikian rupa bentuk persiapannya agar kebijakan itu tidak menimbulkan prevalensi bagi penyebaran Covid-19 di Kepri.
"Remaja yang sudah divaksin adalah usia 12 sampai dengan 17 tahun. Usia tersebut merupakan usia anak SMP dan SMA sederajat, merekalah yang kita prioritaskan untuk bisa ikut PTM terbatas,” kata Ansar.
Berita Terkait
-
Sinergi KKN Unila, UPTD Puskesmas Kalianda, dan PKK Cegah Stunting dan PTM
-
Nelayan Teluk Bakau Tolak Ekspor Pasir Laut Pemerintah, Begini Respons Wakil Bupati Bintan
-
Lomba Perahu Naga Kepri Potensial Hadirkan Cuan
-
Dana Total Rp 60 M Tersedia Bagi 2 Ribu Pelaku UMKM 2024 di Kepulauan Riau
-
Maksimalkan Perekonomian Natuna, Pemprov Kepri Siapkan Pendaratan Kendaraan di Dermaga
Terpopuler
- Emil Audero Cetak Sejarah Setelah 1 Detik Resmi WNI, Jadi Kiper Paling ... di Asia!
- Erick Thohir Geleng-geleng dengan Sikap Bahrain Jelang Hadapi Timnas Indonesia di Stadion GBK
- Sosok Mira Christina Setiady, Istri Bos Sritex Iwan Kurniawan Lukminto Punya Jabatan Moncer
- Ayah Mertua Elus-elus Perut Aaliyah Massaid Setelah Wudhu, Netizen Berdebat: Ajaran Siapa Sih?
- Seberapa Kaya Rudy Salim? Disebut Firdaus Oiwobo Cuma Sanggup Kasih Honor Rp6 Juta saat Podcast
Pilihan
-
Dianggap Rasis ke Pemain Naturalisasi, Ahmad Dhani Ternyata Keturunan Bule?
-
Pendirian Gereja Toraja Samarinda Terhalang Regulasi atau Tekanan Kelompok Tertentu?
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar, Terbaru Maret 2025
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB, Terupdate Maret 2025
-
Gerak Cepat! DPR RI Langsung Sidang Paripurna Naturalisasi Emil Audero Dkk
Terkini
-
BRI UMKM EXPO(RT) 2025: Tangkal Kawung Perkenalkan Gula Aren Inovatif untuk Pasar Lokal dan Global
-
Mengenal Songket PaSH: Transformasi Songket Palembang di BRI UMKM EXPO(RT) 2025 yang Go International
-
BRI Dukung Perkembangan UMKM Indonesia dan Meningkatkan Daya Saing
-
Beras SPHP Distop, Harga di Tanjungpinang Terancam Naik?
-
Waspada Buaya Lepas! Wisata Pantai Batam Diimbau Tingkatkan Keamanan Saat Liburan