Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Minggu, 26 September 2021 | 20:34 WIB
Puluhan pekerja migran Indonesia (PMI) dari Malaysia mengantre memasuki Pelabuhan Internasional Batam Centre, beberapa waktu lalu. (FOTO ANTARA/Yuniati Jannatun Naim)

SuaraBatam.id - Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Batam  menyatakan sebanyak 5-10 persen pekerja migran Indonesia (PMI) yang tiba di Batam, Provinsi Kepulauan Riau, terkonfirmasi positif COVID-19.

"Persentasenya 5 hingga 10 hingga persen. Ini jumlah yang banyak," kata Kepala KKP Batam Achmad Farchanny di Batam, Ahad.

Setiap PMI yang pulang ke Tanah Air melalui Batam, wajib menjalani dua kali tes usap PCR. Pertama, tes dilakukan saat tiba di pelabuhan, dan pada  hari ketujuh karantina.

Jumlah PMI yang positif COVID-19 relatif bertambah dalam pemeriksaan tes usap PCR kedua. Hal ini karena kemungkinan terjadi penularan saat PMI dikarantina.

Baca Juga: Biar Bisa Nonton Bioskop di Batam, Ketahui Dulu Cara Scan Barcode Peduli Lindungi Ini

"Jumlahnya relatif bertambah," sambung ia.

Usai pengambilan sampel tes usap PCR, seluruh PMI menjalani karantina di rumah susun sembari menunggu hasil uji laboratorium.

Dia mengatakan, setiap hasil pemeriksaan tes usap PCR sekitar 15-20 orang PMI terpapar COVID-19. Sedangkan jumlah PMI yang tiba di Tanah Air sekitar 150-170 orang setiap harinya.

Menurut dia, pemeriksaan menggunakan TCM masih relatif lama, karena membutuhkan waktu beberapa jam.

"Kami harapkan dari pusat ada mesin yang lebih cepat," demikian Achmad Farchanny. (ANTARA)

Baca Juga: 5 Spot Memancing di Batam, Cobain Nyebrang ke Pulau Putri

Load More