Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Selasa, 21 September 2021 | 15:12 WIB
Ustaz Abu Syahid, (tengah) (foto: ist)

SuaraBatam.id - Ustaz Abu Syahid Chaniago (33), korban penyerangan Orang Tidak Dikenal (OTK) di Batam Senin lalu mengisahkan awal mula Berceramah di Batam.

Dalam sambungan telpon, Selasa (21/9/2021) ia mangatakan datang ke Batam pada 2016, dan sudah berdakwah untuk para anggota majelis Taklim di berbagai masjid.

"Mayoritas saya memang sering mengisi dakwah bagi anggota majelis Taklim mas," terangnya.

Pria kelahiran Tanjung Lolo, Sijunjung, Sumatera Barat, 4 Mei 1988 ini juga mengakui bahwa dalam satu minggu, ia kerap mendapatkan undangan ceramah dari para anggota Majelis Taklim. Terutama untuk jemaah ibu-ibu.

Baca Juga: Viral Video Emak-emak Selamatkan Penyerangan Ustaz di Batam, Netizen Ikut Semangati

Terkesan dengan jamaah Ibu-ibu

Ustaz Abu Syahid, (berkacamata) (foto: ist)

Mengenai peristiwa penyerangan yang dialaminya, Ustadz Abu mengaku saat ini terkesan dengan tindakan anggota Majelis Dzikir Bismillah, yang merupakan binaan dari Ustadz Asep Rabbani. Di mana jamaahnya dalah Ibu-bu.

"Mereka yang melindungi saya kemarin. Menunjukkan bagaimana sebenarnya perhatian jemaah terhadap para penceramah di Batam," ungkapnya.

Terpisah Komisi IV DPRD Batam dam juga penceramah di Batam, Safari Ramadahan ikut berkomentar tentang sosok ustaz Abu Syahid.

Menurut dia ustaz Abu Syahid Chaniago adalah pribadi yang menyenangkan untuk berkomunikasi, terutama pola interaktif yang selalu dilakukannya saat mengisi ceramah.

Baca Juga: Siap Dibully, Ustaz Abdul Somad: Yang Sebut Taliban Teroris itu Amerika Serikat

Ia juga menuturkan ustaz Abu Syahid disenangi ibu-ibu anggota Majelis Taklim di Batam.

"Mungkin hal ini yang membuat para anggota Majelis Taklim atau ibu-ibu pengajian menyenangi Ustadz Abu saat menjadi penceramah," tuturnya.

Safari Ramadhan mengaku telah mengenal Ustadz Abu sejak dua tahun lalu. Ia pun terkejut saat mendengar informasi penyerangan yang dialaminya kemarin.

"Saya langsung menghubungi beliau dan menanyakan bagaimana situasinya. Alhamdulillah cidera yang dialaminya tidak parah," paparnya.

Safari juga mendesak agar pihak Kepolisian saat ini dapat segera memberikan kepastian mengenai status pelaku penyerangan.

Hal ini agar dapat memberikan kenyamanan bagi masyarakat Batam, dan para penceramah lain saat memberikan ceramah agama di Masjid atau Musholla masing-masing.

"Apakah memang pelaku mengalami gangguan kejiwaan atau tidak. Ini harus segera dipastikan oleh pihak Kepolisian. Karena hal ini jangan sampai menimbulkan kepanikan, karena saya pribadi melihat ada isu lain yang muncul di permukaan," pintanya.

Seperti diketahui, ustaz Abu Syahid diserang oleh Orang Tak Dikenal Senin (20/9/2021) saat memberikan ceramah di Masjid Baitusyisyakur, Jodoh, Batam.

Tetap Fokus Berdakwah

Ustaz Abu Syahid Chaniago  mengungkapkan akan tetap melanjutkan dakwah dan berceramah di berbagai Mesjid di Batam. Bahkan menurutnya, Kota Batam sendiri merupakan sebuah Kota yang aman dan nyaman bagi para penceramah agama.

Hal ini bisa dilihat dari pengalaman pribadinya, baik melihat antusias jemaah yang mengikuti kegiatan di masjid, serta banyaknya Majelis Taklim yang ada di masing-masing Masjid.

"Selain itu, Batam memiliki banyak masjid dan musala, serta semuanya sangat nyaman dan bersih. Hal ini menunjukkan pengalaman ibadah yang sangat luar biasa bagi saya pribadi," tuturnya.

Demi kenyamanan dan keamanan diri sebelum berceramah, Ustaz Abu Syahid juga akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan para pengurus Masjid atau Musholla terutama.

"Karena sebenarnya saya masih terkejut dengan tindakan pelaku kemarin. Walau memang saya tidak gentar dalam memberikan ceramah agama, tapi saat ini demi keamanan pribadi, saya akan meminta kerabat atau keluarga menemani saya saat menghadiri undangan bagi Majelis atau Jemaah di Masjid," paparnya.

Saat ini mengenai kasus yang menimpanya, Ustaz Abu mempercayakan sepenuhnya kepada pihak Kepolisian.

"Semalam sudah dimintai keterangan dan kronologis kejadian. Juga sempat bertemu dengan pelaku, walau tidak sempat komunikasi. Tapi intinya saya percaya semua prosesnya kepada pihak Kepolisian," ujarnya.

Kontributor : Partahi Fernando W. Sirait

Load More