Galih Priatmojo
Senin, 23 Agustus 2021 | 15:25 WIB
Warga Pulau Jaloh, Batam, Kepulauan Riau Tengah Berada di Pelabuhan. Keberadaan Warga di Pelantar Pelabuhan Sekedar Hanya Ingin Mencari Jaringan Telekomunikasi. [Kontributor / Partahi Fernando]

Ataupun melalui Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang), yang biasanya dilakukan Pemko Batam.

"Tapi realisasinya tidak pernah ada. Kami juga sudah capek menyampaikan hal yang sama terus menerus," sesalnya.

Warga lain yang ditemui, mengaku saat ini warga Pulau Jaloh sudah tidak memprioritaskan pembangunan fisik, yabg selalu digadang-gadang oleh Pemko Batam.

Kesulitan akses komunikasi para warga, harusnya menjadi prioritas khusus, terutama di masa pandemi ini kebijakan sekolah daring juga masih tetap dijalankan.

"Kasian anak saya, setiap pagi harus ke bendungan hanya untuk sekolah. Karena dia sudah SMA, jadi memang harus online. Karena SMA di kecamatan Bulang ini hanya ada di Pulau Pecung," tegas Irma (29) salah satu ibu rumah tangga yang ditemui di Pulau Jaloh.

Irma mengatakan pihaknya sudah sejak lama meminta dan mengusulkan kepada pemerintah kota Batam agar memberi solusi agar di dirikan sebuah tower sinyal agar jaringan internet bisa diakses pihaknya serta dapat mendukung anak-anaknya untuk belajar.

"Anak saya kalo mau sekolah kan harus menyeberang, karena di sini tidak ada SMA," ujarnya.

Kontributor : Partahi Fernando W. Sirait

Baca Juga: Pulau Penyangga Batam Nol Kasus Covid-19, Satgas: 396 Orang Masih Dirawat

Load More