Perlahan-lahan, para tokoh masyarakat lantas berusaha mencari donatur ataupun siapa saja yang bersedia mendonasikan dananya untuk membangun sumur bor. Mereka juga menggandeng berbagai kalangan seperti perbankan ataupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menyalurkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk membangun sumur bor dan instalasi air bersih ke rumah-rumah warga.
Satu persatu sumur bor dibangun di daerah-daerah yang sangat membutuhkan air bersih. Tak hanya BUMN, bahkan masyarakat sendiri juga mulai membangun sumur bor sekaligus instalasinya. Alat untuk mencari sumber mata airpun diciptakan dengan keakuratan tinggi. Sehingga upaya pengeboran tanahpun tidak sia-sia.
"Sini hitungannya kalau mengebor itu ada yang permeter namun ada juga yang kontrak sampai air keluar,"tambahnya.
Perlahan-lahan persoalan air bersihpun mulai teratasi. Kini di Kapanewon Gedangsari setidaknya ada 155 buah sumur bor yang tersebar di hampir semua kalurahan. Dan hampir semua masyarakat kini sudah tidak perlu lagi membeli air bersih ataupun berjalan jauh untuk mendapatkan air bersih.
Baca Juga: Yatim Piatu, Rifky Anggota Paskibraka Gunungkidul yang Positif Covid-19 Isoman Sendirian
Iman menyebut, hanya tinggal 10 persen wilayah Gedangsari yang belum terjangkau sumur bor. Namun pihaknya menargetkan tahun ini sudah semua wilayah Gedangsari bisa terjangkau sumur bor. Tak perlu lagi mengharapkan bantuan air bersih dari pemerintah ataupun swasta.
Iman mengatakan Gedangsari memiliki 67 padukuhan dari 7 kalurahan dengan 7.024 Kepala Keluarga dan 22.760 jiwa. Dari jumlah tersebut, 95% warga mengalami kekeringan. Selama ini pihaknya mengumpulkan stakeholder untuk berembuk mencari solusi.
"Saat itu kami mulai mengampanyekan Gerakan ini dengan melakukan pendekatan kepada BUMD, BUMN, lembaga swasta, maupun perseorangan untuk melakukan wakaf mata air,"ujar dia.
Dengan kinerja yang cukup solid hingga akhirnya banyak yang melakukan wakaf untuk meretaskan permasalahan air bersih. Sekitar 2,5 tahun program ini berjalan, sumur bor gali maupun pompa air terus dibangun sehingga tinggal sekitar 10% warga Gedangsari mengalami bencana kekeringan.
Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Eddy Basuki mengatakan pada kemarau kali ini setidaknya ada 99.559 jiwa terdampak dari adanya kekeringan. Mereka berasal dari 10 Kapanewon dan semuanya telah mengajukan bantuan air bersih kepada BPBD Gunungkidul.
Baca Juga: Anggota Paskibraka Gunungkidul yang Terpapar Covid-19 Bertambah Jadi 23 Orang
“Pendistribusian masih bisa bertambah, demikian dengan wilayah yang terdampak kekeringan,"ujar dia.
Berita Terkait
-
Presiden Prabowo Berencana Bertemu Pelaku Pasar Buntut IHSG Anjlok
-
Menko Airlangga Langsung Kasih Laporan Terkini ke Prabowo, IHSG Anjlok Parah Bikin Khawatir?
-
Sempat Dibekukan, IHSG Hari Ini Ditutup Anjlok 3,84 Persen ke 6.223
-
IHSG Anjlok Parah! DPR Gercep Datangi BEI Beri Dukungan Saat Trading Halt Diberlakukan
-
Krisis Air dan Dampaknya: Ketika Pendidikan Anak Tergadai oleh Kekeringan
Terpopuler
- Manajer Jelaskan Emil Audero Terkesan 'Hilang' dari Timnas Indonesia
- Viral Ormas Pemuda Pancasila Segel Pabrik Diduga Karena Tidak Mau Bayar Setoran
- Bocoran Harga Infinix Note 50 Pro Plus, Siap Debut pada 20 Maret
- Lebih Murah dari Aerox tapi Lebih Bertenaga dari CRF150L, Intip Pesona Motor Listrik Ultraviolette!
- Proyektil Peluru Ditemukan di Tempurung Kepala dan Tenggorokan, Penembak 3 Polisi Orang Terlatih?
Pilihan
-
Arab Saudi Kalahkan China, Posisi Timnas Indonesia Semakin Rawan
-
Instagram Kevin Diks Digeruduk Komentar Usai Gagal Eksekusi Penalti
-
Singgung Penalti Gagal, Ole Romeny Ungkap Borok Kekalahan Timnas Indonesia
-
Rating Pemain Australia vs Timnas Indonesia: Beratnya Pundak Ole Romeny!
-
Ole Romeny Bongkar Awal Petaka Timnas Indonesia Dihajar Australia
Terkini
-
Perumahan Benih Raya Marina di Batam Banjir, Warga Mengungsi ke Masjid
-
Berburu Kuliner Ramadan di Batam: 10 Hidangan Wajib Coba yang Bikin Ngiler!
-
Waktu Berbuka Puasa di Batam Hari Ini 20 Maret 2025
-
Stok Langka, Harga Santan Kelapa Meroket di Kepri, Apa Solusi Pemprov?
-
GEGER! Kantor BP Batam Digeledah Polda Kepri, Ada Apa dengan Proyek Revitalisasi Pelabuhan?