
SuaraBatam.id - Gunungkidul selama ini identik sebagai salah satu kekeringan setiap musim kemarau. Berita droping air selalu menghiasi pemberitaan berbagai media setiap kemarau, terlebih kemarau panjang. Karena droping air menjadi satu-satunya solusi dari pemerintah untuk mengatasi permasalahan air bersih setiap tahunnya.
Pemerintah Kabupaten selalu menganggarkan dana cukup besar untuk melakukan droping air. Karena hanya sebagian kecil dari 18 kapanewon (kecamatan) di Gunungkidul yang tidak membutuhkan droping air di musim kemarau.
Tahun ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebut telah menganggarkan dana sebesar Rp 700 juta untuk keperluan droping air. Rata-rata setiap tahun pemerintah kabupaten selalu menganggarkan dana sebesar Rp 700 juta untuk droping air selama musim kemarau.
Di samping menganggarkan dana sebesar Rp 700 juta, pemerintah masih mengharapkan bantuan dari pihak swasta untuk melakukan droping air. Belum lagi secara pribadi masyarakat membeli air dari jasa penyedia air bersih swasta.
Baca Juga: Yatim Piatu, Rifky Anggota Paskibraka Gunungkidul yang Positif Covid-19 Isoman Sendirian
Namun tahun ini, ada satu kapanewon yang berhasil terbebas dari bencana kekeringan. Adalah Kapanewon Gedangsari, yang mampu mencukupi kebutuhan air bersih warganya. Bahkan kapanewon ini tak bisa mencairkan dana droping air karena tidak ada permintaan dari masyarakat.
"Kami tahun ini dapat anggaran droping air setidaknya untuk 500 tanki ukuran 5.000 liter. Dana itu tidak dapat dicairkan karena tidak ada permintaan warga,"tutur Panewu (Camat) Gedangsari, Iman S Martono, Minggu (22/8/2021).
Iman mengungkapkan selama ini Gedangsari mendapat predikat sebagai daerah yang dilanda kekeringan paling parah di Gunungkidul. Kontur wilayah Gedangsari yang sebagian besar pegunungan bahkan merupakan kapanewon tertinggi di Gunungkidul, semua Kalurahan menjadi langganan kekeringan.
Iman lantas menceritakan bagaimana Gedangsari bisa terbebas dari bencana kekeringan tahun ini bahkan mereka tidak bisa mencairkan anggaran droping air sebanyak 500 tangki. Bahkan kini hanya segelintir titik yang belum terjangkau fasilitas air bersih.
Aksi bebas kekeringan tersebut dimulai tahun 2019 lalu di mana masyarakat Gedangsari menggagas adanya gerakan wakaf mata air. Gerakan tersebut sejatinya adalah memaksimalkan potensi mata air yang ada di kawasan Gedangsari. Karena sejatinya di bawah permukaan tanah Gedangsari banyak ditemukan sumber mata air.
Baca Juga: Anggota Paskibraka Gunungkidul yang Terpapar Covid-19 Bertambah Jadi 23 Orang
"Kita berpikir bagaimana mengangkat sumber mata air yang ada di bawah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,"terangnya.
Berita Terkait
-
Kunjungan Kerja ke BPBD Provinsi DIY, Fikri Faqih Dorong Revisi UU Penanggulangan Bencana
-
Presiden Prabowo Berencana Bertemu Pelaku Pasar Buntut IHSG Anjlok
-
Menko Airlangga Langsung Kasih Laporan Terkini ke Prabowo, IHSG Anjlok Parah Bikin Khawatir?
-
Sempat Dibekukan, IHSG Hari Ini Ditutup Anjlok 3,84 Persen ke 6.223
-
IHSG Anjlok Parah! DPR Gercep Datangi BEI Beri Dukungan Saat Trading Halt Diberlakukan
Terpopuler
- Pesona Harley-Davidson X350: Mesin Sedikit di Atas XMAX tapi Harga Lebih Murah dari Kawasaki Ninja
- Ridwan Kamil Diduga Selingkuh, Disebut Kabur Saat Tahu Lisa Mariana Hamil
- Diduga Selingkuhan Ridwan Kamil, Lisa Mariana Ngaku Pernah Disuruh Gugurkan Kandungan Saat Hamil
- Perempuan Diduga Selingkuhan Ridwan Kamil Pilih Speak Up Demi Mendapatkan Nafkah Atas Anaknya
- Ridwan Kamil Diduga Selingkuh, Keputusan Zara Lepas Hijab Kembali Dipertanyakan
Pilihan
-
Lebaran Perdana era Prabowo Hambar: Ekonomi Lesu, Uang Beredar Turun dan Jumlah Pemudik Turun
-
2 Laga, 2 Gol, Ole Romeny: Saya Mau Jadi Bagian Penting Timnas Indonesia
-
Produsen Otomotif Mulai Khawatir Imbas Tarif Baru Trump, Ekonomi Indonesia Bisa Terdampak?
-
Ayah Masuk Islam di Indonesia, PSSI Belum Proses Naturalisasi Miliano Jonathans
-
Muka Beda Bung Towel: Keras ke Shin Tae-yong, Lunak ke Patrick Kluivert
Terkini
-
Jadwal Imsakiyah Batam Hari Ini, Berikut Tips Berbuka Sehat Agar Puasa Lancar
-
Longsor Parah Lumpuhkan Akses ke Pelabuhan Utama Lingga, Warga Minta PU Segera Perbaiki Jalan
-
Meutya Hafid Sebut iPhone 16 Lolos Sertifikasi, AirTag Segera Diproduksi di Batam
-
200 Rumah di Lingga Dibekali Panel Surya untuk Perluas Akses Listrik, Kapan Direalisasi?
-
Waspadai Modus Penipuan Jelang Lebaran di Batam, Ini Tips Agar Tak Jadi Korban