
SuaraBatam.id - Utusan khusus PBB untuk Afghanistan, Deborah Lyons beberapa saat lalu menyebut kondisi negara itu mencapai fase baru, namun menyebut juga sebagai fase "lebih mematikan dan merusak" setelah adanya laporan ribuan warga sipil tewas dalam satu bulan.
Ia juga menyebut Afghanistan saat ini menuju malapetaka dan berharap Dewan PBB memberi imbauan menghentikan serangan terhadap kota-kota di negara itu.
Saat ini, Pemerintah AS dan Inggris telah mendesak warganya untuk segera meninggalkan negara itu karena situasi keamanan yang memburuk.
Pada pekan lalu, direktur pusat media pemerintah Afghanistan dibunuh oleh kelompok militan Taliban di ibu kota Kabul. Media lokal menyebut, Dawa Khan Menpal ditembak mati saat meninggalkan masjid di mobilnya.
Melansir BBC Indonesia --jaringan Suara.com, negara yang memiliki kerja sama dengan Afghanistan ramai-ramai mengutuk embunuhan itu dan menganggapnya sebagai tindakan pengecut.
"Pembunuhan ini merupakan penghinaan terhadap hak asasi manusia dan kebebasan berbicara bagi warga Afghanistan," kata Kuasa usaha AS untuk Afghanistan, Ross Wilson.
Beberapa hari sebelumnya, Taliban menyerang kediaman menteri pertahanan Afghanistan di Kabul menewaskan sedikitnya delapan orang. Sementara, menhan Bismillah Khan Mohammadi, tidak berada di rumah saat serangan tersebut.
Utusan Afghanistan dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB, Ghulam Isaczai meminta Dewan Keamanan agar mengambil tindakan guna menekan Taliban supaya menghentikan serangannya dan mengambil bagian dalam pembicaraan damai.
"Adalah tanggung jawab kita bersama untuk menghentikan mereka menghancurkan Afghanistan dan mengancam komunitas dunia," kata dia.
Baca Juga: Afghanistan Memburuk, Indonesia Belum Rencana Tutup KBRI Kabul
Berita Terkait
-
Video Warga Afghanistan Jatuh Dari Pesawat, Terjun Dari Ketinggian ke Pemukiman
-
Viral Kepanikan Eksodus Warga di Bandara Saat Taliban Kuasai Kota Kabul Afghanistan
-
Saat Jusuf Kalla Undang Pemimpin Taliban Makan di Rumah Jabatan Wakil Presiden RI
-
Jusuf Kalla: Afghanistan Tak Akan Jatuh dalam Perang Saudara
-
Berhasil Kuasai Afghanistan, Jusuf Kalla: Taliban Tidak Seperti yang Dulu
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Kisah Pilu Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Orang Aceh Ada di Logo Kota Salem, Gubernur Aceh Kirim Surat ke Amerika Serikat
Pilihan
-
Harga Emas Antam Terjun Bebas Hari Ini
-
Gaduh Pemblokiran Rekening, PPATK Ngotot Dalih Melindungi Nasabah
-
Siapa Ivan Yustiavandana? Kepala PPATK Disorot usai Lembaganya Blokir Rekening Nganggur
-
Siapa Ratu Tisha? Didorong Jadi Ketum PSSI Pasca Kegagalan Timnas U-23
-
6 Rekomendasi HP dengan Kamera Canggih untuk Konten Kreator 2025
Terkini
-
BRI Tingkatkan Penyaluran KPR Subsidi, FLPP Jadi Andalan Program 3 Juta Rumah
-
Ajukan BRI Easy Card via Online, Nikmati E-Voucher Spesial Senilai Rp100 Ribu
-
Warga Batam Siap-siap! Listrik Padam 23-25 Juli 2025, Cek Wilayahmu
-
BRImo Catat Pertumbuhan Pengguna 21,2%, Capai 42,7 Juta Berkat Kemudahan Bertransaksi
-
Pinjol Ilegal Hantui Desa, BRI Siapkan Jurus Pamungkas Lewat Koperasi Merah Putih