
SuaraBatam.id - Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad menyampaikan, penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 di Provinsi Kepri efektif menurunkan angka kasus positif COVID-19 harian di Kepri dibandingkan minggu sebelumnya.
Hal ini dibuktikan dengan menurunnya sejumlah indikator yaitu kasus aktif harian positif COVID-19, kasus meninggal, dan tingkat keterisian tempat tidur (BOR) rumah sakit.
"Penerapan PPKM ini memang berhasil secara signifikan menurunkan fluktuasi pandemi COVID-19 di Kepri. Dengan tren penyebaran yang semakin rendah, kita akan tekan terus berupaya menekan tujuh kabupaten/kota sampai ke level dua," kata Gubernur Ansar saat mengikuti Rapat Koordinasi dan Evaluasi Perkembangan PPKM dan COVID-19, Ahad (15/8/2021).
Merujuk pada data yang disampaikan Dinkes Kepri, pada tanggal 14 Agustus 2021, jumlah kasus positif harian di Kepri ada di angka 247 kasus atau jauh menurun dibandingkan tanggal 29 Juli yang tercatat sampai angka 616 kasus positif harian.
Baca Juga: Update Covid-19 Global: Filipina Laporkan Kasus Pertama Virus Corona Varian Lambda
Sementara angka persentase BOR rumah sakit juga sudah jauh menurun dari 70 persen pada Juli menjadi 40 persen di Agustus.
Ansar juga memaparkan capaian vaksinasi di Kepri sampai dengan Sabtu (14/8) sudah tercapai 71,01 persen atau 975.206 orang untuk dosis I, dengan sisa yang belum tervaksinasi sebanyak 398.166 orang.
Hingga kini, Kepri tercatat sebagai provinsi di pulau Sumatera dengan capaian vaksinasi tertinggi.
"Sekarang kita juga sedang memvaksin booster atau dosis tiga untuk tenaga kesehatan supaya mereka lebih terlindungi," ungkap Ansar, melansir Antara.
Sementara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang memimpin rapat tersebut mengatakan saat ini mobilisasi masyarakat di wilayah Sumatera masih belum relatif menurun.
Baca Juga: Bima Arya: Kota Bogor Keluar Dari Zona Merah Covid-19
Untuk wilayah yang menerapkan PPKM level empat, hanya 11 kabupaten/kota yang mengalami penurunan tingkat mobilitas di atas 15 persen, sisanya sembilan kabupaten/kota masih terdapat peningkatan mobilitas.
"Ini yang harus diwaspadai, karena Sumatera menyumbang angka empat belas persen dari total akumulasi kasus aktif secara nasional," pungkas Airlangga.
Berita Terkait
-
Kasus Kematian COVID-19 di Lampung Tembus 3 Ribuan
-
Transportasi Laut di Kepulauan Riau Diizinkan Operasi Mulai Hari Ini
-
Jokowi: Kerja Keras Para Nakes Sangat Mengharukan
-
20 Ucapan HUT Kemerdekaan RI, Melawan Pandemi COVID 19 Bersama-sama
-
Langgar PPKM Level 4 dan Izin Operasional Tak Lengkap, Tempat Hiburan di Sleman Ditutup
Terpopuler
- Erick Thohir Salaman dengan Penyerang Keturunan Brasil Rp782 Miliar Jelang Ronde 4
- Berakhir Anti-klimaks, Lika-Liku Isu Jay Idzes Dibeli Inter Milan, Fiorentina Hingga Udinese
- 5 Mobil Bekas 7 Seater Mulai Rp49 Jutaan: Kabin Lega, Muat Seluruh Anggota Keluarga
- Hari Ini Jokowi Ultah ke-64, Poster Ucapan Selamat Ini Bikin Publik Syok: Innalillahi
- Dirumorkan ke Klub Liga 1, Rafael Struick Justru Balik ke Den Haag
Pilihan
-
4 Mobil MPV Bekas Terbaik untuk Keluarga, Murah dengan Kenyamanan Ekstra
-
Daftar 4 HP Murah Spek Dewa: Terbaik buat Gaming, Lancar Multitasking
-
Fantastis! Uang Belanja Man City Rp6 Triliun Lebih Besar dari Pendapatan 5 Negara Ini
-
Rekomendasi 6 Mobil Bekas Murah Rp30 Jutaan: Nyaman dan Tangguh, Hadirkan Nuansa Klasik
-
5 Mobil Keluarga Bekas Tahun Muda: Jadi Incaran, Harga Tetap Tinggi Jika Dijual Kembali
Terkini
-
Labuna: Dari Lada Sachet hingga Ekspor Rempah Nusantara, Ini Jurus Suksesnya
-
Bocah di Batam Dianiaya Ayah Tiri, Ditemukan Terlantar di Rumah Sakit
-
ASN Tewas Usai Kencan 'Panas' dengan Wanita Muda di Hotel Karimun
-
9 WNA Dideportasi Imigrasi Batam gegara Salahgunakan Izin Tinggal
-
5 Alasan Mengapa Mobil Rental adalah Pilihan Cerdas untuk Liburan Anda