SuaraBatam.id - Belum lama ini, dugaan kasus kematian warga usai menjalani dua kali vaksinasi Covid-19 dalam waktu yang hampir bersamaan di Kota Batam menggegerkan jagat media massa nasional.
Berkaitan dengan hal ini, Ketua Komite Daerah Kejadian Ikutan Paskaimunisasi (KIPI) Provinsi Kepulauan Riau Gama mengklaim, penyuntikan vaksin dua kali sekaligus pada waktu yang berdekatan tidak berbahaya.
"Dua dosis sekaligus tidak membahayakan jiwa," kata Ketua Komda KIPI Kepri Gama Isnaeni melalui sambungan telepon, Selasa (3/8/2021).
Untuk diketahui, sebelumnya seorang warga Batam bernama Harjito meninggal dunia beberapa hari setelah menerima vaksin COVID-19 dua dosis sekaligus.
Baca Juga: Datang Lagi, 500 Ribu Dosis Vaksin Sinopharm Mendarat di Indonesia
Menurut dia, jumlah dosis vaksin yang diberikan masih aman, meskipun disuntikkan dua sekaligus dalam hari yang sama. Ia menyatakan wafatnya Harjito tidak berhubungan dengan pemberian imunisasi COVID-19.
Namun, pemberian dua dosis sekaligus menandakan kurangnya pengawasan pelaksana vaksinasi, yang harus diperbaiki oleh panitia.
"Segala sesuatu harus diawasi, ditata jangan sampai muncul kejadian tidak diinginkan," kata dia kepada Antara.
Sementara itu, secara terpisah perwakilan keluarga Harjito, Eri Syahrial mengatakan pihaknya telah mendapatkan penjelasan dari Komda KIPI Kepri, dan menerimanya.
"Kami sudah berkoordinasi juga dengan Jakarta, dan mendapatkan penjelasan, vaksin yang diberikan aman, meski dua kali," kata dia.
Baca Juga: Data Vaksin Pemerintah Pusat dan Jateng Kacau, Ganjar Temukan Masalah Ini
Kekinian, pihak keluarga sudah meyakini, bahwa Harjito meninggal akibat COVID-19, sehingga tidak akan melapor ke aparat kepolisian.
"Kami sudah jelaskan ke istri, dan dia bisa menerimanya," kata Erry.
Harjito menerima dua dosis vaksin COVID-19 akibat kesalahan komunikasi petugas pada 11 Juli 2021. Harjito pun mengaku tidak merasa telah menerima vaksin pertama, dan menduga hanya dielus petugas.
Pada 28 Juli 2021 lalu, atau tepatnya 7 hari setelah vaksinasi, Harjito meninggal dunia dan dinyatakan positif COVID-19.
Berita Terkait
-
Investasi Apple di Batam Tak Cukupi Syarat TKDN untuk iPhone 16 di Pasar Indonesia
-
Bentrok Berdarah di Rempang! Tolak Rempang Eco-City, Warga Diserang Staf Perusahaan
-
Diduga Imbas Tolak PSN, Permukiman Warga Rempang Batam Diserang: Ada Terkena Panah hingga Patah Tulang
-
Lowongan Kerja Petugas Kebersihan di Spa
-
Liburan Natal di Batam? Ini Promo Hotel & Restoran yang Sayang Dilewatkan!
Tag
Terpopuler
- Jairo Riedewald: Saya Tidak Bisa...
- Gibran Disebut Ikut Selamatkan Warga Los Angeles saat Kebakaran, Netizen: Nyelamatin IPK Aja Nggak Bisa
- Pratama Arhan Ditertawakan saat Lakukan Lemparan Jauh di Bangkok United
- Nagita Slavina Terancam Kena Cancel: Keharaman Babi Mengalahkan Korupsi dan Zina
- Temui Jalan Terjal, Striker Keturunan Indonesia Pilih Pulang ke Belanda
Pilihan
-
Persik Kediri vs PSS Sleman Bak Bermain di Sawah, Netizen: Selokan di Tengah Lapangan!
-
Berita Duka: Tokoh Mega Bintang Mudrick Sangidu Meninggal Dunia
-
Bisnis Lesu, Starbucks PHK Karyawan Mulai Maret 2025
-
Peringatan Dinkes Kaltim: Leptospirosis Mengintai di Genangan Hujan
-
Skandal Parkir Samarinda: Audit Inspektorat Siap Bongkar Ketidakwajaran Setoran
Terkini
-
Longsor di Batam, 13 Orang Dievakuasi, 4 Masih Dicari
-
Konsultan Keamanan Siber: Tak Ada Serangan Siber Ransomware pada Sistem Perbankan BRI
-
Membongkar Hoax Ransomware yang Dikaitkan dengan BRI
-
BRI Menjamin Keamanan Data dan Dana, Transaksi Tetap Normal
-
Natal Romantis di Batam? Ada Paket Lengkap di Hotel Santika!