Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Selasa, 20 Juli 2021 | 13:40 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko bersama ratusan diaspora Indonesia di Amerika Serikat dalam program KSP Mendengar. Kegiatan berlangsung secara online dari Gedung Bina Graha Jakarta, Selasa (23/32021) / [KSP]

SuaraBatam.id - Kader Partai Demokrat menanggapi poster ucapan selamat idul Adha yang menampilkan Moeldoko yang disebut sebagai Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Demokrat.

Tidak sendiri, di sebelah Moeldoko ada Jhoni Allen Marbun yang dituliskan sebagai Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat. Keduanya nampak mengenakan jaket khas Partai Demokrat berwarna biru.

Menanggapi  hal ini, Politisi Partai Demokrat, Rachland Nashidik menyebut Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko tak memiliki etika dan tidak tahu malu.

Meski demikian, Rachland menyebut bahwa pihaknya akan memaafkan sikap Moedoko hari ini, namun besok akan kembali menertawakannya.

Baca Juga: Halaman Gedung DPR Diusulkan Jadi RS Darurat Covid-19, Fadli Zon Setuju

“Selamanya kita tak akan lupakan, Kepala Staf Presiden Jokowi ini: tuna etika dan tebal sekali kulit mukanya,” katanya melalui akun Twitter RachlanNashidik pada Selasa (20/7/2021).

Poster Moeldoko ucapkan Selamat Idul Adha (Ist)

Menurut dia, Moeldoko adalah bagian dari penyebab Istana di masa Presiden Jokowi tidak lagi disegani dan dihormati. 

Tidak hanya Rachland, kader lainnya yakni Wasekjend Partai Demokrat, Ossy Dermawan juga turut mengkritik pedas Moedoko.

“Mungkin prinsip hidupnya, lebih terhormat jadi ‘maling’ daripada Jenderal?” kata Ossy, melansir Terkini.id.

Kader Partai Demokrat lainnya, Yan Harahap juga menyebut Moeldoko sudah kehilangan rasa malu.

Baca Juga: Kasus Kian Melonjak, Yoyok Sukawi Setuju Gedung DPR/MPR Digunakan sebagai RSD Covid-19

“Soal ‘rasa malu’ harus kita akui, anak buah Pak Jokowi ini kelihatannya memang sudah tak punya,” katanya.

Ia bahkan mengatakan bahwa Moeldoko telah melecehkan keputusan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).

Seperti diketahui, Yasonna Laoly sebagai Menkumham sebelumnya telah memutuskan bahwa Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang yang mengangkan Moeldoko sebagao Ketum Demokrat itu tidak sah.

“Ia sepertinya merasa lebih terhormat menjadi seorang ‘begal’ daripada menjadi KSP yang baik. Contoh buruk bagi generasi bangsa,” kata Yan.

Load More