SuaraBatam.id - Kasus surat vaksinasi Covid-19 palsu di Batam berbuntut panjang. Setelah berhasil membongkar bisnis ini, Satreskrim Polresta Barelang juga menemukan fakta pelaku sengaja menyasar para pencari kerja di Batam.
Wakasat Reskrim Polresta Barelang, AKP Juwita Oktaviani mengatakan, pelaku menyasar pencaker di Batam karena persyaratan utama wajib memiliki kartu vaksinasi sesuai dengan kebijakan Pemerintah Pusat.
Ironisnya, sindikat yang berjumlah lima orang tersangka ini, salah satu tersangka atas nama Leo Chandra, diketahui merupakan oknum relawan yang bertugas untuk melakukan validasi data penerima vaksin.
"Sindikat berjumlah lima orang, mereka adala Leo Candra (26), Fuad M (23), Herman Pelabi (31), Rahmatullah Adnan (19), dan Rahmat Ramadhan (18)," jelas AKP Juwita di Mapolresta Barelang, Kamis (15/7/2021).
Baca Juga: Legislator PDIP Usul Lockdown Jadi Skenario Terburuk Covid-19 Tembus 100 Ribu Per Hari
Masing-masing pelaku punya tugas masing-masing. Leo Chandra yang menjadi otak dan pengagas, sementara tersangka Herman untuk mencari korban, seterusnya Herman menemui tersangka Fuad di lokasi kerja dan memberitahukan bahwa memiliki kenalan yang dapat mengakses data penerima vaksin.
"Setelah pertemuan itu, Fuad menemui salah satu rekan kerjanya dan mengatakan bahwa dengan biaya Rp 300 ribu sudah bisa memiliki kartu keterangan vaksin," lanjutnya.
Tersangka Fuad berhasil mengumpulkan data dari 17 orang korban, yang mengaku sangat membutuhkan kartu keterangan vaksin. Terlebih saat itu Batam tengah kehabisan vaksin Covid-19. Dari bisnis ini Fuad berhasil mengumpulkan uang sebesar Rp 6,2 juta yang kemudian diserahkan kepada Herman.
"Herman kemudian memberikan fee sebesar Rp 500 ribu kepada Fuad dan dia (Herman) juga mengambil fee dengan besaran Rp 900 ribu. Sebelum sisa nya diserahkan kepada tersangka Leo," terangnya.
Sementara untuk tersangka Rahmatullah Adnan dan Rahmad Ramadhan diamankan secara terpisah. Sebelum melakukan pemalsuan sertifikat, tersangka Rahmad Ramadhan sudah mengetahui bahwa tersangka Rahmatullah Adnan adalah salah satu relawan vaksinasi di Batam.
Baca Juga: DPR: Perlu Perhatian Ekstra terkait Pembayaran Insentif Nakes Covid-19
Ia lantas mengajak untuk mencari warga yang tengah membutuhkan surat keterangan vaksin, dan tersangka Rahmatullah Adnan menyetujui dengan biaya Rp 250 ribu per surat keterangan.
Berita Terkait
-
Trump Sempat Telepon Presiden China Soal Asal-Usul COVID, Ini Kata Mantan Kepala CDC!
-
Hakim PA Batam Ditusuk OTK, KY Turunkan Tim Khusus
-
Sidang Kasus Narkoba Eks Polisi di Batam, Saksi Ungkap Penyisihan Barang Bukti Sabu
-
Survei: Milenial Rela Rogoh Kocek Lebih Dalam untuk Rumah Modern Minimalis
-
Pertama di Batam, Sekolah Ini Resmi Menjadi OxfordAQA Approved Centre
Tag
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Eliano Reijnders Gabung Timnas Indonesia, PEC Zwolle Tulis Kalimat Menyentuh
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
Pilihan
-
Tiga Seksi Tol Akses IKN Ditargetkan Rampung 2027, Ini Rinciannya
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
-
Sibuk Naturalisasi, Jordi Cruyff Beri Nasihat Membumi untuk PSSI
-
Tabel KUR BRI Terbaru, Pinjaman Rp1 Juta Hingga Rp500 Juta dan Bunganya
-
Setoran Pajak Anjlok 41 Persen di Tengah Kebutuhan Anggaran Jumbo Prabowo
Terkini
-
Lonjakan Permintaan, Penerbangan BIM-Batam Ditambah untuk Mudik Lebaran
-
Jadwal Berbuka Puasa dan Imsakiyah di Batam 13 Maret 2025
-
Sidak Minyak Kita di Natuna, Benarkah Tak Sesuai Standar?
-
Kronologi Penangkapan Briptu SS di Batam, Terlibat Jaringan Narkoba Internasional Jalur 'Golden Tree Angle'
-
Kapan Lagi Buka Bareng BRI Festival 2025 Siap Hadirkan Kuliner, Musik, dan Kebersamaan di GBK Senayan