SuaraBatam.id - Kades yang viral karena menyebut masih enak zaman PKI dikomentari oleh anggota DPR. Anggota DPR dari Komisi III, Supriansa menyebut, Kades Jenar, asal Sragen bernama Samto itu tidak memahami wawasan kebangsaan.
“Mungkin dengan peristiwa itu sehingga ke depan sudah perlu dipikirkan calon kepala desa harus memahami dan mendalami wawasan kebangsaan,” kata Supriansa, Kamis (15/7/2021).
Ia bahkan menyebut, apabila dirasa perlu, bukan tidak mungkin TWK jadi bahan pertimbangan pencalonan kepala desa atau keluharan ke depannya.
“Jika dipandang perlu, maka itu bisa dipikirkan. Agar pengetahuan wawasan kebangsaan semakin mantap,” ucapnya.
Menurutnya, pemimpin harus memahami sejarah perjuangan bangsa karena bangsa yang besar butuh perhatian dan dukungan semua pihak.
Supriansa menyebut PKI adalah masa lalu bagi bangsa Indonesia yang sudah tercatat dalam perjalanan sejarah. Dia berharap tak ada pihak yang kembali mengungkit-ungkit tentang PKI.
“Apalagi membanding-membandingkan seperti itu agar tidak ada yang terlecehkan. Mari saling menguatkan untuk menghadapi hari esok yang lebih baik,” ujarnya, melansir Solopos --jaringan Suara.com.
Sebelum diberitakan masyarakat digegerkan dengan aksi pemasangan baliho dengan tulisan bernada makian untuk pejabat di tepi jalan Desa Jenar, Kecamatan Jenar, Sragen, sejak Rabu (14/7/2021) pagi.
Dalam baliho berukuran sekitar 3×4 meter itu tertera foto Kades Jenar, Samto, dengan pakaian dinasnya. Baliho itu berisi sejumlah kalimat yang disusun dengan huruf kapital. Berikut isinya:
Baca Juga: 60 Ambulans Dikerahkan Jemput Pasien Isoman Covid-19 di Pekanbaru
“IKI JAMAN REVORMASI. ISIH KEPENAK JAMAN PKI. AYO PEJABAT MIKIR NASIBE RAKYAT. PEJABAT SING SENENG NGUBER-NGUBER RAKYAT KUI BANGSAT. PEJABAT SENG GOLEKI WONG DUWE GAWE IKU KERE. PEGAWAI SING SIO KARO SENIMAN SENIWATI KUI BAJINGAN,”
Usai menerima laporan terkait, Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspimcam) Jenar menerjunkan tim yang terdiri atas 3 aparatur sipil negara (ASN) di Kecamatan Jenar, lima anggota Polsek Jenar dan tiga anggota Koramil Jenar ke lokasi.
Namun saat mereka datang untuk membongkar baliho itu, Kades Jenar, Samto juga nampak menghalang-halangi petugas yang akan membongkar baliho itu.
“Dia bilang, mang copot mangke kulo pasang kaleh warga kulo maleh [silakan dicopot nanti saya pasang bersama warga saya lagi],” ujar Kasi Trantib Kecamatan Jenar, Kardiyono, menirukan perkataan Kades Jenar, Samto, kepada Solopos.com.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Angkat Kearifan Lokal, Menu MBG di Kepri Pakai Makanan Tradisional
-
Operasi Zebra 2025 di Kepri Optimalkan ETLE, Berikut Deretan Lokasinya
-
Update Harga Emas Antam Hari Ini, Turun Menjadi Rp2,322 Juta per Gram
-
Pencuri yang Beraksi di 50 Lokasi Dibekuk
-
Adu Kuat Dua Nama Menuju Kursi Ketua DPC NasDem Batam