SuaraBatam.id - Meningkatnya kasus Covid-19 di india beberapa waktu lalu membuat para petugas kesehatan harus bekerja ekstra. Tidak hanya menangani pasien, mereka juga harus menghadapi sikap keluarga pasien yang kasar.
Tidak jarang, dokter jadi korban amukan keluarga pasien Covid-19. Salah satunya seperti yang disampaikan oleh seorang dokter bernama Seuj Kumar Senapati yang menjadi bulan-bulanan keluarga pasien setelah mengetahui kerabatnya meninggal.
Kerabat pasien mulai melempar kursi-kursi yang ada di dalam klinik, memecahkan jendela, dan menganiaya staf RS. Sena lantas lari mencari perlindungan.
Nahas, ia ditemukan orang-orang yang turut mengeroyok para staf RS. ia kemudian dihajar habis-habisan oleh massa. Dalam video CCTV memperlihatkan tampak sekelompok orang, sebagian besar laki-laki, menendang Senapati dan memukulinya dengan pispot. Tidak berhenti disitu, ia lantas diseret kerabat pasien, ditelanjangi dan dipukuli berkali-kali.
"Saya saat itu merasa sudah tidak bakal selamat," ujarnya, melansir BBC Indonesia--jaringan Suara.com.
Ini bukan kali pertama, sejak laporan wabah Covid-19 pertama kali pada 2020 lalu, beberapa tenaga kesehatan jadi sasaran amukan keluarga pasien Covid-19.
Rata-rata keluarga pasien Covid-19 kecewa dengan perawatan dari RS. Mereka menganggap para dokter terlambat menangani pasien sehingga pasien Covid-19 meninggal dunia.
Ramainya peristiwa ini membuat para tenaga kesehatan termasuk dokter meminta agar ada tindakan hukum yang tegas terhadap peristiwa serupa. Mereka juga mengeluhkan pekerjaan mereka yang sudah terlampau berat.
Senapati kembali melanjutkan, pihak RS sama sekali tidak memberikan perlindungan. Ia memang tidak berharap lebih karena saat itu hampir semua staf dianiaya.
Baca Juga: Pasokan Terbatas, Agen di Jogja Cari Stok Oksigen Hingga ke Mojokerto
Hanya ada seorang petugas keamanan di lokasi tersebut dan tidak bisa berbuat banyak menghadapi gerombolan penyerang.
"Baju saya disobek-sobek. Rantai emas saya dirampas dan ponsel serta kacamata saya pun dihancurkan. Setelah dua puluh menit kemudian, saya berhasil meloloskan diri," kata Senapati.
Usai peristiwa itu, ia langsung pergi ke kantor polisi setempat dan melaporkan kasus penyerangan. Rekaman video penyerangan atas dokter itu, yang sudah menyebar di media sosial, langsung mengundang perhatian publik.
Pemerintah Assam berjanji akan mengusut secara tegas dan 36 orang, termasuk tiga orang di bawah umur, telah ditahan atas kasus penyerangan tersebut.
Berita Terkait
-
Mengerikan! Pemerintah Hitung Kemungkinan Terburuk COVID-19 Melonjak 40 Ribu Kasus Sehari
-
Salut! Warung Makan di Batang Ini Gratiskan Bagi Warga Terpapar Covid-19
-
Kasus Covid-19 RI Nyaris Tembus 30 Ribu, Epidemiolog: Realitanya Bisa 10 Kali Lebih Banyak
-
Update Covid-19: Dalam Satu Hari 562 Warga Bogor Positif Corona
-
Balai Yos Sudarso Jakarta Utara Disiapkan Jadi Tempat Isoman OTG
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Kapal di Karimun Diamankan, Ternyata Bawa Narkoba dan Kayu Tanpa Dokumen
-
Wakil Kepala BGN Ingatkan Pihak Terkait MBG Bekerja Sama dengan Baik
-
BGN Minta Mitra dan Yayasan Peduli Terhadap Siswa-siswi Penerima Manfaat
-
Pejabat Utama dan Kapolres di Polda Kepri Dimutasi, Berikut Namanya
-
Anggota Polisi di Kepri Jalani Sidang Etik usai Diduga Aniaya Pacar