SuaraBatam.id - Pemkot Batam memprediksi, APBD 2021 setempat akan mengalami defisit hingga Rp200 milyar lantaran pendapatan asli daerah tidak sesuai dengan harapan.
"Defisit karena pendapatan asli daerah dari hotel dan restoran yang tidak memenuhi harapan yang diproyeksikan. Seperti kita ketahui, sektor inilah yang paling terpukul (pandemi COVID-19)," kata Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad di Batam, Jumat (26/6/2021).
Awalnya, tim anggaran Pemkot Batam memprediksi defisit hingga Rp400 milyar, namun setelah dibedah lebih dalam angkanya bisa ditekan hingga Rp200 milyar.
Ia mengatakan, pemerintah memang menargetkan pendapatan dari pajak retribusi hotel dan restoran cukup tinggi karena optimis dengan pembukaan kembali pariwisata, menyusul angka penularan COVID-19 yang membaik pada akhir 2020.
Baca Juga: Wabah Corona Makin Parah, Kota Batam Kekurangan Vaksinator
Namun, ternyata wabah COVID-19 kembali meningkat, sehingga rencana pembukaan perbatasan dengan Singapura untuk pariwisata ditunda. Dan ini menyebabkan pendapatan daerah meleset dari target.
"Saat APBD 2021 disusun, ada perubahan yang baik dalam persoalan penyelesaian COVID-19, angkanya membaik. Kami juga berfikir saat itu kebijakan "travel bubble" diberlakukan pada 2021. Ternyata masih perlu sejumlah persyaratan. Maka defisit anggaran, turun dari target," kata Amsakar, melansir Antara.
Meski demikian, ia menjelaskan, defisit yang terjadi bukan karena belanja besar, tapi disebabkan target PAD yang tidak terpenuhi.
Wakil Wali Kota menjelaskan, dalam struktur APBD Batam terdapat lima kontribusi penyumbang APBD, yaitu PBB dan Bea Perolehan atas Hak Tanah, pajak penerangan jalan, perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing, pajak hotel dan pajak restoran.
"Dua komponen terakhir yang kecil bayarannya. Jadi bukan karena biaya yang besar, tapi target pendapatan tidak terpenuhi," pungkas dia.
Baca Juga: Permintaan Tambahan Nakes Pemkot Batam Belum Terealisasi, Ini Penyebabnya
Berita Terkait
-
Makan Bergizi Gratis Jadi Prioritas, Prabowo Terbitkan Inpres Efisiensi APBN dan APBD 2025
-
Gebrakan Prabowo! Usul Zakat dan APBD Biayai Program MBG
-
Defisit BPJS Kesehatan Bengkak Rp 20 Triliun, DPR Desak Pemerintah Cari Solusi
-
Investasi Apple di Batam Tak Cukupi Syarat TKDN untuk iPhone 16 di Pasar Indonesia
-
Keuangan Negara Tekor Rp507 Triliun di 2024 Gegara Belanja Pemerintah Boros
Terpopuler
- Iwan Fals Diperiksa Polres Jaksel, Kasus Apa?
- Kevin Diks: Saya Tak Dibutuhkan di Sana
- Karyawan PT Timah Hina Honorer Pakai BPJS, Rieke Diah Pitaloka: Kabarnya Masih Ada Sprindik Kasus Korupsi
- Respons Alex Pastoor Lihat Kualitas Pemain Indonesia di Persija vs PSBS Biak: Semua Talenta...
- Bintang Meteor Garden, Barbie Hsu Meninggal Dunia di Usia 48 Tahun
Pilihan
-
Pentingnya Kemenangan Timnas Indonesia U-20 di Laga Pertama Piala Asia
-
Bocor! Komposisi Pemain Timnas Indonesia Era Patrick Kluivert Lawan Australia
-
Jersey Baru Timnas Indonesia, Indra Sjafri: Nggak Mikir!
-
Praktik Prostitusi di Gunung Kemukus Sragen Terungkap, Ritual Seks Hidup Lagi?
-
Heboh Pengunjung Kena Pungli di IKN, Diminta Parkir dan Pengawalan Sampai Rp 250 Ribu
Terkini
-
Waspada Buaya Lepas! Wisata Pantai Batam Diimbau Tingkatkan Keamanan Saat Liburan
-
Inilah 5 Perbedaan Samsung Galaxy A55 5G dengan Samsung Galaxy A35 5G
-
Longsor di Batam, 13 Orang Dievakuasi, 4 Masih Dicari
-
Konsultan Keamanan Siber: Tak Ada Serangan Siber Ransomware pada Sistem Perbankan BRI
-
Membongkar Hoax Ransomware yang Dikaitkan dengan BRI