SuaraBatam.id - Penduduk di Batam merujuk pada data kependudukan Provinsi Kepri 2020, hampir 72 persen beragama Islam. Sejarah agama Islam di Batam memiliki kaitan erat dengan perkembangan Melayu Islam salah satunya Kerajaan Malaka.
Perkembangan agama Islam di Batam memiliki sejarah panjang. Kerajaan-kerajaan Islam yang menguasai dari semenanjung Malaka hingga Riau mulai abad ke-15 sangat mempengaruhi hal ini. Salah satunya kisah Sultan Mahmud Riayat Syah.
Selain mayoritas penduduk yang beragama Islam, data pertumbuhan rumah ibadah umat Islam di Batam sejak dua dekade sebelumnya mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Dari yang hanya sekitar 300-an, kini mencapai sekitar hampir 1,500 rumah ibadah yang tersebar di berbagai daerah di Batam.
Di antara ratusan masjid di Batam, sebagian merupakan masjid raya atau masjid agung yang berada di beberapa daerah strategis. Salah satu masjid agung yang terbilang baru di Batam saat ini adalah Masjid Sultan Riayat Syah.
Baca Juga: Isu Presiden 3 Periode, Refly Harun: Banyak Orang yang Lebih Hebat dari Jokowi
Sejak didirikan pada awal 2017 lalu, Masjid Sultan Riayat Syah diresmikan Walikota Batam, Muhammad Rudi pada 20 September 2019.
Masjid itu rencananya difungsikan tidak hanya sebagai tempat ibadah tapi juga dimanfaatkan sebagai destinasi wisata religi. Hal ini lantaran arsitektur Masjid Sultan Riayat Syah yang khas dengan dominasi warna putih serta dihiasi ornamen khas timur tengah.
Mengenal Sosok Di Balik Nama Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah
Penamaan masjid yang beralamat di Jl. Brigjen Katamso, Tanjung Uncang, Batu Aji ini tidak lepas dari salah satu nama tokoh penting di akhir era generasi penerus Kerajaan Malaka.
Sultan Mahmud Riayat Syah merupakan suksesor dari kepemimpinan saudaranya Sultan Ahmad Riayat Syah yang berada di Johor pada waktu itu.
Baca Juga: Survei SMRC: 52,9 Persen Masyarakat Tak Setuju Jokowi Presiden 3 Periode
Sosok sultan ke-15 sekaligus pewaris takhta terakhir dari generasi penerus Kerajaan Malaka itu merupakan pemimpin yang sangat disegani oleh masyarakat keturunan Melayu di Kepulauan Riau dan di beberapa daerah di Malaysia.
Meski simpang siur, salah satu kisah unik menceritakan bahwa Sang Sultan tersebut naik takhta untuk Kesultanan Riau-Lingga-Johor-Pahang saat usianya masih sangat belia, yakni ketika berusia sekitar 14 tahun pada 1761 masehi. Tak kalah belia dari saudaranya Ahmad Riayat Syah yang naik takhta saat berusia 9 tahun.
Pada 2017 lalu, Sultan Mahmud Riayat Syah dan tiga tokoh lain dari Kepri dianugerahi gelar Pahlawan Nasional. Gelar tersebut diberikan oleh Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden RI Nomor 115/TK/TAHUN 2017 yang dikeluarkan pada 6 November 2017 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional.
Kisah perjuangan Sultan Mahmud Riayat Syah yang juga dikenal dengan nama Sultan Mahmud Syah III begitu membekas di daerah Kepri, khususnya di Lingga yang menjadi pusat kesultanan.
Beliau merupakan pemimpin Kesultanan Riau-Lingga-Johor-Pahang sebagai generasi penerus Kerajaan Malaka yang pada waktu itu berjuang melawan kolonialisme dari bangsa Eropa di wilayah Asia Tenggara.
Menurut catatan sejarah, Sultan Mahmud Riayat Syah dewasa terkenal pantang menyerah dalam memimpin perjuangan bangsa Melayu melawan kolonialisme yang semakin kuat.
Berbagai cara ditempuh oleh Sang Sultan baik dengan berperang mengangkat senjata maupun dengan diplomasi politik demi merebut, mempertahankan, mengisi kemerdekaan, dan mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa dari penjajahan.
Kondisi geografis Kesultanan Riau-Lingga-Johor-Pahang sebagai pewaris Kerajaan Malaka yang sebagian besar wilayahnya merupakan selat-selat strategis jalur perdagangan internasional membuat perjuangan Sang Sultan berbasis di laut.
Konon Sultan Mahmud Riayat Syah muda juga dijuluki 'Hantu Laut' yang cukup membuat gentar tentara kompeni kala itu. Julukan itu mengemuka berdasarkan sepak terjang perjuangan Sang Sultan yang cukup kuat bergerilya di lautan dan memiliki reputasi bagus.
Perjuangan Sultan Mahmud Riayat Syah bersama para prajuritnya terus berangsur hingga titik darah penghabisan. Namun, saking kuatnya kompeni pada saat itu mau tidak mau menjadikan beberapa kerajaan dan kesultanan yang ada di nusantara dapat dikuasai atau bahkan ada yang takluk kepada mereka.
Sultan Mahmud Riayat Syah wafat pada 1812 atau sekitar 12 tahun sebelum adanya Traktat London yang mengatur pembagian wilayah jajahan Kerajaan Inggris dan Hindia Belanda di Nusantara.
Beliau wafat pada masa perjuangan melawan penjajahan yang bisa dibilang belum selesai. Sultan Mahmud Riayat Syah dimakamkan di kompleks makam kesultanan yang berada di Daik, Lingga yang berdekatan dengan Masjid Jami Sultan Lingga.
Kontributor : Muhammad Subchan Abdillah
Berita Terkait
-
Profil Margono Djojohadikoesoemo: Kakek Prabowo Dicalonkan Jadi Pahlawan Nasional
-
Daftar Pahlawan Nasional dari Muhammadiyah, Ada Kakek Anies Baswedan hingga Lafran Pane Pendiri HMI!
-
Rekam Jejak Buya Syafii Maarif, Jurnalis yang Jadi Ketum PP Muhammadiyah dan Disebut Layak Jadi Pahlawan Nasional
-
Putri Pahlawan Kusumah Atmadja di Usia Senja: Hidup Sendiri, Tinggal di Kontrakan
-
Mensos Dorong Gelar Pahlawan Nasional untuk Kakek Prabowo, Ini Alasannya
Tag
- # Sejarah agama Islam di Batam
- # Kerajaan Melayu
- # Agama penduduk Batam
- # Perkembangan agama Islam
- # kisah Sultan Mahmud Riayat Syah
- # Sultan Mahmud Riayat Syah
- # Masjid Sultan Riayat Syah
- # Wali Kota Batam
- # Kerajaan Malaka
- # Presiden Joko Widodo
- # Pahlawan Nasional
- # Traktat London
- # Hindia Belanda
- # Masjid Jami Sultan Lingga
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
Thom Haye hingga Ragnar Oratmangoen Punya KTP DKI Jakarta, Nyoblos di TPS Mana?
-
Awali Pekan ini, Harga Emas Antam Mulai Merosot
-
Ada Marselino Ferdinan! FIFA Rilis Wonderkid Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Desas-desus Shell Mau Hengkang dari RI Masih Rancu, SPBU Masih Beroperasi
-
Media Asing Soroti 9 Pemain Grade A Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Siapa Saja?
Terkini
-
Berapa Harga HP Infinix Smart 8 RAM 6?
-
Ibu di Batam Aniaya Anak Kandung Pakai Rantai Besi, Berawal dari Hal Sepele Ini
-
Progres Konstruksi Container Yard Batuampar, Green Port Pertama Segera Hadir di Batam
-
Berapa Harga Airpods Pro Asli Gen 2? Inilah Keunggulannya
-
16 Atlet Muaythai Batam Bertarung di Vitka Gym, Ajang Pemanasan Menuju Porkot 2024