Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Kamis, 17 Juni 2021 | 18:52 WIB
Ekonom Rizal Ramli dan Pengamat Hukum Tata Negara Refly Harun di Mahkamah Konstitusi, Jakarta. (Suara.com/Bagaskara)

SuaraBatam.id - Ekonom Senior yang kerap mengkritik pemerintahan, Rizal Ramli menyebut Presiden Joko Widodo kerap mengeluarkan kebijakan yang serampangan.

Akibatnya, pria yang menjabat sebagai menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia itu menilai Presiden jokowi mengorbankan rakyat akibat kebijakannya yang ia anggap serampangan.

Tidak tanggung-tanggung ia menuding Jokwi membuat Indonesia makin hancur sehingga Rizal mengatakan, dirinya tidak ingin Jokowi menyelesaikan periode jabatannya hingga 2024.

“Kasihan rakyat Indonesia dikorbanin. Dua tahun ini kan udah ancur-ancuran, masa mau ditambahin lagi tiga tahun. Itu juga
menghindari konsekuensinya, karena kalau nanti rakyat marah, ingat di Korea kan, tiga presiden dan ketiganya mantan Jenderal masuk penjara semua. Kita kan gak ingin itu terjadi,” kata dia, melansir Hops.id (jaringan Suara.com).

Baca Juga: Soal Sembako Akan Kena PPN, Marzuki Alie Khawatir Ada Pengkhianat di Kabinet

Menurutnya, Presiden Jokowi hanya hebat bagi buzzer dan influencer. Namun, banyak rakyat tidak puas dengan kinerjanya.

“Udahlah Pak Jokowi hebat karena ada buzzer, influencer yang terus memuji-muji Pak Jokowi. Mengabulkan fakta, menawarkan ilusi dan menghancurkan orang-orang yang berbeda pendapat. Hebatnya cuma di mata buzzer doang, bukan di mata rakyat Indonesia. Jadi saya mohon maaf, Mas Jokowi sebaiknya mundurin diri lah,” tutupnya.

Untuk diketahui, Rizal Ramli merupakan menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia pada periode pertama kepemimpinan Joko Widodo. Namun, belum genap satu tahun, ia dicopot dari jabatan tersebut.

Load More