Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Kamis, 10 Juni 2021 | 12:03 WIB
Foto lama Presiden Soeharto sedang menyapa warga. (Twitter/@tommy_soeharto_)

SuaraBatam.id - Salah satu tokoh Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia atau KAMI, Din Syamsuddin mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo yang ia sebut mengarah untuk memisahkan Pancasila dari agama.

Bahkan, Din Syamsuddin mengklaim, kepemimpinan jokowi lebih buruk jika dibandingkan dengan masa presiden Soeharto.

Ia beralasan, Soeharto mampu menghidupkan nilai-nilai agama di tubuh Pancasila sehingga membuat agama dan Pancasila bisa selaras.

“Yang paling penting adalah Pak Harto mendudukan Pancasila dan agama secara proporsional. Agama menyatu dengan Pancasila. Pancasila menyatu dengan agama. Tidak membenturkannya dan apalagi menyapihnya,” ujar Din Syamsuddin.

Baca Juga: Bicara Pancasila & Agama, Din Syamsuddin Bandingkan Jokowi sama Era Soeharto

Menurutnya, pemerintah di bawah kepemimpinan Joko Widodo justru ingin memisahkan Pancasila dan agama. Ia meyakini hal ini jauh lebih baik saat Indonesia dipimpin Soeharto.

“Sekarang ini yang berbahaya adalah ingin memisahkan Pancasila dari agama. Tidak mungkin negara Pancasila akan menghapus agama. Maka kita akan mengenang kebaikan-kebaikan Pak Harto,” kata dia, melansir Terkini.id --jaringan Suara.com.

Tidk hanya itu, Din Syamsuddin mengatakan, saat Soeharto menjabat presiden, Indonesia sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kesatuan di tengah keberagaman.

“Era ini, pembangunan terlalu difokuskan pada infrastruktur fisik. Sementara nonfisik terabaikan. Era Soeharto agama sangat di kedepankan. Termasuk kerukunan antarumat beragama. Bahkan ada kecenderungan merajut sebagai pencipta solidaritas,” tuturnya.

“Nah ini yang kurang dilakukan pemimpin setelahnya. Yang bahkan mendorong terjadinya perpecahan di kalangan umat beragama bahkan dalam satu agama,” sambung dia.

Baca Juga: Anies Baswedan Foto Bareng Keluarga Cendana, Ferdinand: Kembali ke Pengasuhnya

Load More