SuaraBatam.id - Negara-negara Muslim meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyelidiki kejahatan yang dilakukan selama konflik 11 hari antara Israel dan kelompok militer Palestina Hamas serta untuk menetapkan tanggung jawab komando.
Dewan Hak Asasi Manusia PBB akan mengadakan sesi khusus tentang konflik terbaru pada Kamis (26/5/2021), atas permintaan Pakistan, sebagai koordinator Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), dan negara Palestina.
Mereka mengajukan rancangan resolusi pada Selasa malam yang akan membentuk komisi penyelidikan internasional independen untuk menyelidiki semua pelanggaran HAM di Palestina.
Rancangan resolusi itu juga akan memeriksa semua akar penyebab yang mendasari pelanggaran HAM, ketegangan dan ketidakstabilan, "termasuk diskriminasi dan penindasan sistematis berdasarkan identitas nasional, etnis, ras atau agama".
Tim independen akan mengumpulkan dan menganalisis bukti kejahatan yang dilakukan, termasuk materi forensik, "untuk memaksimalkan kemungkinan diterimanya dalam proses hukum".
Selain itu, tim tersebut juga akan mengidentifikasi mereka yang bertanggung jawab untuk mencoba dan mengakhiri impunitas serta memastikan akuntabilitas hukum.
Meirav Eilon Shahar, duta besar Israel untuk PBB di Jenewa, melalui akun Twitter pada minggu lalu menyebut "menargetkan Israel adalah bukti agenda anti-Israel yang jelas dari badan ini".
Dewan hak asasi PBB adalah forum yang beranggotakan 47 orang, sebelumnya sudah mengadakan delapan sesi yang meminta adanya penyelidikan kejahatan perang yang dilakukan Israel.
Amerika Serikat bergabung kembali dengan forum di bawah Presiden Biden setelah pemerintahan Trump berhenti menuduhnya sebagai bias anti-Israel. Delegasi AS saat ini memiliki status pengamat tetapi tidak memiliki suara.
Baca Juga: Orang Yahudi dan Muslim di Jerman Temukan Solusi Hidup Damai
Sementara, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengunjungi Timur Tengah pada Selasa dan berjanji bahwa Washington akan memberikan bantuan baru untuk membangun kembali Gaza sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan gencatan senjata antara Hamas dan Israel. [Antara]
Berita Terkait
-
Akui Frustasi, Jadi Alasan Pilot Israel Serang Permukiman di Gaza
-
Terkumpul Rp.911 Juta, Sekolah di Depok Serahkan Bantuan Untuk Palestina
-
Israel Buka Suara tentang Kecanggihan Roket Hamas: Sidik Jari Iran di Mana-mana
-
Bangun Rumah Sakit di Palestina, MUI Serahkan Bantuan Rp19,3 Miliar
-
Aksi Bela Palestina, Bendera Israel Dibentangkan di Jalan Palembang
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Ini Dia Rekomendasi 6 Speaker JBL Terbaik di Promo 12.12
-
Angkat Kearifan Lokal, Menu MBG di Kepri Pakai Makanan Tradisional
-
Operasi Zebra 2025 di Kepri Optimalkan ETLE, Berikut Deretan Lokasinya
-
Update Harga Emas Antam Hari Ini, Turun Menjadi Rp2,322 Juta per Gram
-
Pencuri yang Beraksi di 50 Lokasi Dibekuk